Sabtu, 23 Januari 2016

Diskusikan Permasalahan untuk Menggapai Cita-Cita

           Diskusikan Permasalahan untuk Menggapai Cita-Cita



            Apa yang saudara bayangkan ketika mendengar kata pengabdian kepada masyarakat? Pengabdian kepada masyarakat sering diartikan memberikan solusi kepada masyarakat secara langsung dengan berbagai hal yang berkaitan guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat tersebut. Tulisan ini merupakan output dari kegiatan Lembaga Kajian Hukum dan Sosial yang berupa Mendoan atau melakukan diskusi dan ngobrol bareng anak sekolahan dengan tema Diskusikan Permasalahan, untuk Menggapai Cita-cita. Mendoan ini berlatar belakang banyaknya penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan pelajar sekolah menengah pertama di sebuah desa di wilayah Banyumas.

            Berawal dari rasa empati mahasiswa kepada generasi muda penerus bangsa, kami melangkah menyusuri desa demi desa untuk mencari sebuah gedung SMP yang kami anggap memiliki sebuah potensi permasalahan dan itu harus segera diselesaikan. Keringat berubah menjadi pemicu perdebatan ketika belum juga bertemu dengan SMP yang ditargetkan, namun atas izin Tuhan karena berawal dari niat baik, kami bersua dengan SMP di sebuah desa yang agak jauh dari pusat kota dengan kondisi jarang penduduk atau di samping-samping sekolah masih belum banyak bangunan yang ada hanyalah pohon-pohon yang meniupkan semilir angin.

            Masuklah kami dan bertemu dengan seorang yang berwajah muram, entah karena beban atas bobroknya moral penerus bangsa atau memang bawaan watak? Entahlah, yang jelas kami hanya ingin mengorek informasi terkait keadaan siswa saat ini seperti apa, lalu dipersilahkanlah kami untuk duduk di sebuah ruang yang kecil dengan pemandangan siswa yang berlompat-lompatan untuk memasukan bola basket ke dalam ring. Mulailah percakapan panjang kita terkait kondisi si penerus tongkat estafet kepemimpinan di Indonesia.

            Tercengang tidaklah cukup untuk menggambarkan kondisi wajah kami ketika mendengar langsung keadaan yang terjadi di dalam SMP tersebut melalui seorang guru bimbingan konselingnya. Banyak sekali permasalahan yang seharusnya pemerintah lebih peka akan hal ini, walaupun memang permasalahan di Indonesia sangatlah kompleks tetapi di masa remaja adalah masa yang sangat berbahaya ketika para remaja salah dalam mengambil keputusan, akibatnya adalah akan menjadi tabungan permasalahan untuk negara Indonesia tercinta. Sahabatku yang baik hatinya, marilah kita mencoba untuk masuk kedalam sebuah cerita dibawah.

            Badan saya merinding untuk mendengar setiap untaian kalimat menggambarkan betapa menyedihkannya moralitas bangsa Indonesia saat ini, memang ini bukanlah gambaran umum, tetapi saya perlu menanamkan harapan kepada mereka untuk melanjutkan kehidupannya sebagai masyarakat. Banyak sekali ungkapan tak menyenangkan dari bapak berpendidikan ini, dimulai dengan permasalahan pribadi sampai ke isu nasional.

            “Banyak siswa yang dalam akta kelahiran saat mendaftar ke sekolah ini tidak ada nama bapaknya.” Sontak saya menyimpulkan bahwa banyak dari anak-anak di SMP ini yang lahir bukan karena rasa keinginan  yang tumbuh dari hati, namun hanya nafsu seketika dan dibuai oleh rayuan setan. Malang betul nasib anak muda ini, Tuhan bawalah anak ini menuju jalan yang benar sehingga nanti penerusnya tidak merasakan hal yang sama seperti yang dirasakannya saat ini.

            Permasalahan tersebut muncul karena terdapat tempat lokalisasi yang berdekatan dengan rumah penduduk, sedangkan lokalisasi yang dimaksud adalah tempat prostitusi. Begitu banyak dampak yang timbul dari peristiwa tersebut, dan lagi-lagi hal tersebut membuat bulu kuduk saya berdiri mendengar uraian permasalahan lainnya dalam SMP tersebut. Pergaulan bebas yang merupakan hasil dari kurangnya pengawasan orang tua merupakan masalah yang sangat umum kita dengar, namun hal itu terjadi oleh anak yang masih berusia belasan tahun, betapa buruknya moral bangsa kita. Pernah mendengar dari seorang sarjana bahwa, perilaku dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah lingkungan. Yaa, sakit hati saya menguraikan peristiwa yang terjadi di dalam sebuah bangunan sekolah tersebut.

            Dalam menanggulangi permasalahan pergaulan bebas, LKHS memberikan data dari berbagai belahan dunia terkait dampak negatif yang terjadi akibat adanya pergaulan bebas. Tak hanya itu untuk menyelesaikan atau setidaknya mengurangi pergaulan bebas, kami menyusun beberapa langkah seperti:

1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya shingge apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengen positif
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya. Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

            “saya harus memberikan dorongan moral kepada meraka untuk menjauhi itu semua!” gerutu hati saya ketika mendengar paparan permasalahan selanjutnya terkait penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Banyak dari siswa yang terkontaminasi dengan obat-obatan yang seharusnya disediakan untuk kepentingan kesehatan justru malah disalahgunakan. Obat batuk warung merupakan cara yang tepat untuk menyembuhkan batuk ketika uang tidak cukup banyak untuk pergi ke rumah sakit, namun siswa ini justru menggunakan obat batuk untuk menggantikan peran minuman keras dan obat-obatan, remaja-remaja ini mengonsumsi 20 sachet obat batuk dalam sekali minum yang mengakibatkan hilangnya kesadaran, tak hanya itu obat-obat semacam pil itu juga dikonsumsi sehingga tidak masuk sekolah karena tidak sadarkan diri selama 2 hari. Bayangkan betapa memalukannya negeri ini.

            Masih banyak permasalahan yang terjadi di SMP tersebut, maka dari itu kami memutuskan untuk sesegera mungkin melakukan pengabdian kepada negara dengan ikut membantu adik-adik kita agar tidak terlalu terjerumus kedalam hal negatif tersebut bahkan untuk menghilangkan permasalahan yang ada. Metode yang kami gunakan adalah diskusi yang merupakan langkah preventif agar tidak terjadi pelanggaran yang lebih banyak lagi, tetapi dalam preventif itu kami sisipkan pula hal-hal yang berkaitan dengan sanksi yang merupakan bentuk represif sehingga secara tidak langsung siswa akan berpikir untuk menghindari hal tersebut karena tidak menginginkan adanya sanksi atas kesalahan tersebut.

            Banyak pelajaran yang kami dapatkan, banyak istilah yang digunakan oleh mereka untuk berkomunikasi sesama penyimpang. Pemerintah yang terhormat, turunlah ke rakyat, lihatlah langsung keadaan mereka, pendidikan bukan hanya sekedar menerima pelajara, pulang, ujikan. Tapi bagaimana mereka mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi itu tidak akan terjadi ketika kondisi moral dan fisik mereka telah rusak karena perbuatan saat dini. Saran kepada para pembaca, janganlah kalian menutup mata untuk hal semacam ini, perhatikan dari lingkungan terdekat saudara sekalian seperti saudara, apakah kakak, adik, atau sepupu saudara telah berada dalam kondisi remaja yang diharapkan atau yang menyimpang? Apa yang harus dilakukan, cegah! Cegah sebisamu dengan berbagai upaya seperti laporkan kepada orang tua, dan jangan ragu untuk tidak mentoleransi setiap penyimpangan yang terjadi walaupun itu kecil.

            Terimakasih kepada para pembaca, penulis hanya ingin menyampaikan betapa buruknya kondisi remaja sekarang ternyata, dan sejauh ini belum ada peran pemerintah yang efektif untuk menanggulangi hal tersebut terjadi. Kepada pihak sekolah, terimakasih telah mendukung acara kami, semoga engkau dalam mendidik memiliki kebesaran hati dan kesabaran untuk mewujudkan generasi yang dapat diandalkan. Kepada adik-adik, sadarlah bahwa kamu adalah harapan dari orang tuamu, kamu adalah yang akan dilihat nantinya oleh negara lain, dan kamulah yang akan mengisi lembaran sejarah di hidupmu, maka jangan coret kertas biografimu dengan tinta merah. Semoga dengan berakhirnya tulisan ini, maka berakhir pula penyimpangan sosial yang terjadi. Aamiin. Salam Ilmiah!!!

Tidak ada komentar: