tag:blogger.com,1999:blog-23308915495674888522024-03-13T18:04:04.509+07:00LEMBAGA KAJIAN HUKUM DAN SOSIALLKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.comBlogger101125tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-47830617105011704642018-04-01T21:14:00.001+07:002018-04-01T21:14:05.009+07:00Kewajiban Otopsi Oleh Penyidik Pada Kematian Yang Tidak Wajar<br />
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
Oleh : Kangaroo</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Penyidik menurut pasal 1
butir 1 KUHAP adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau Pegawai
Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan
penyidikan. Pengertian dari penyidikan tercantum pada <span style="background: white; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasal 1 angka 2
KUHAP </span><span style="mso-bidi-font-style: italic;">Penyidikan adalah
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyidikan bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran materil dari suatu perkara. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maka
dalam proses penyelesaian perkara pidana penegak hukum wajib mengusahakan
pengumpulan bukti maupun fakta mengenai perkara pidana yang ditangani dengan
selengkap mungkin. Di dalam usaha memperoleh bukti-bukti yang diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan suatu perkara pidana, seringkali para penegak hukum
dihadapkan pada suatu masalah atau hal-hal tertentu yang tidak dapat
diselesaikan sendiri dikarenakan masalah tersebut berada di luar kemampuan atau
keahliannya. Dalam hal demikian maka bantuan seorang ahli sangat penting
diperlukan dalam rangka mencari kebenaran materil selengkap-lengkapnya bagi
para penegak hukum tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></span><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN;">Terkait dengan bantuan keterangan ahli yang diperlukan
dalam proses pemeriksaan suatu perkara pidana, maka bantuan ini pada tahap
penyidikan juga mempunyai peran yang cukup penting untuk membantu penyidik
mencari dan mengumpulkan bukti-bukti dalam usahanya menemukan kebenaran materil
suatu perkara pidana. Dalam kasus-kasus tertentu, bahkan penyidik sangat
bergantung terhadap keterangan ahli untuk mengungkap lebih jauh suatu peristiwa
pidana yang sedang ditanganinya. Kasus-kasus tindak pidana seperti pembunuhan,
penganiayaan dan perkosaan merupakan contoh kasus dimana penyidik membutuhkan
bantuan tenaga ahli seperti dokter ahli forensik atau dokter ahli lainnya untuk
memberikan keterangan medis tentang kondisi korban yang selanjutnya cukup
berpengaruh bagi tindakan penyidik dalam mengungkap lebih lanjut kasus
tersebut. Keterangan ahli yang dimaksud yaitu keterangan dari dokter yang dapat
membantu penyidik dalam memberikan bukti. Bukti tersebut berupa keterangan
medis yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai keadaan korban,
terutama terkait dengan pembuktian adanya tanda-tanda kekerasan. Keterangan
dokter yang dimaksudkan tersebut dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat
hasil pemeriksaan medis yang disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">visum
et repertum</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN;">Pelaksanaan KUHAP dalam Keputusan Menteri Kehakiman R.I.
No.M.01.PW.07.03 Tahun 1982, menjelaskan lebih rinci tentang nilai pembuktian
keduanya, yaitu keterangan yang dibuat oleh dokter sepesialis forensik bernilai
keterangan ahli, sedangkan dokter bukan ahli merupakan alat bukti petunjuk.</span><span lang="EN" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah satu tugas
dari dokter kehakiman juga merupakan melakukan sebuah otopsi. Otopsi merupakan
pemeriksaan terhadap mayat seseorang yang diduga meninggal akibat suatu sebab
yang tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan, pembunuhan, maupun bunuh diri.
Otopsi ini dilakukan atas permintaan penyidik sehubungan dengan adanya
penyidikan suatu perkara. Tujuan dari otopsi adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk memastikan identitas seseorang yang tidak diketahui
atau belum jelas,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk menentukan sebab pasti kematian, mekanisme kematian,
dan saat kematian,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk mengumpulkan dan memeriksa tanda bukti untuk penentuan
identitas benda penyebab dan pelaku kejahatan,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membuat laporan tertulis yang objektif berdasarkan fakta
dalam bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">visum et repertum</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Otopsi sendiri merupakan suatu
kepentingan dari penyidikan diatur dalam pasal 134 KUHAP serta </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Instruksi Kapolri No. Pol: Ins/E/20/ IX/75 Butir 3<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> <span style="mso-bidi-font-style: italic;">Dalam
hal seorang yang menderita luka tadi akhirnya meninggal dunia, maka harus
segera mengajukan surat susulan untuk meminta Visum et Repertum.Dengan Visum et
Repertum atas mayat, berarti mayat harus dibedah. Sama sekali tidak dibenarkan
mengajukan permintaan Visumet et Repertum atas mayat berdasarkan pemeriksaan
luar saja</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
</span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut Pakar Pidana dari Universitas
Padjajaran (Unpad) Prof Romli Atmasasmita</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">setiap perkara pembunuhan yang mengakibatkan kematian korban,
mutlak dilakukan otopsi dari ahli kedokteran (patologi) forensik untuk
menentukan penyebab kematian korban.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam teori penyidik mempunyai kewajiban
untuk melakukan otopsi kepada seorang korban yang kematiannya tidak wajar tetapi
dalam praktiknya ketika akan melakukan otopsi perlu adanya suatu persetujuan
dari keluarga </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal ini sejalan dengan
Pasal 134 ayat (1) KUHAP “<i>Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk
keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.</i>”</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Tetapi kurang pemahaman masyarakat
mengenai Otopsi menyebabkan otopsi tidak dilakukan dan hal tersebut berimplikasi
apabila keluarga tidak setuju maka otopsi akan terhambat ataupun tidak dapat
dilaksanakan. Contoh kasusnya yaitu pada kematian mirna salihin dan Hari
Darmawan pendiri matahari department store .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Padahal dalam</span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> pasal 134 KUHAP ayat (2) menyebutkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan
sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan
tersebut dan ayat</i> (3) <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Apabila dalam
waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu
diberitahukan.</i> Hal tersebut dipertegas pada Instruksi Kapolri No. Pol:
Ins/E/20/ IX/75 Butir 6 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bila ada keluarga
korban/mayat keberatan jika diadakan Visum etRepertum bedah mayat</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">maka adalah kewajiban petugas POLRI
Pemeriksa untuk secara persuasif memberikan penjelasan perlu dan pentingnya
otopsi untuk kepentingan penyidikan, kalau perlu bahkan ditegakkannya Pasal 222
KUHP</i>. Pasal 222 KUHP <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Barangsiapa
dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat
untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.</i> Kewajiban penyidik
adalah penyidik segera melaksanankan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal
133 ayat (3) KUHAP <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mayat yang dikirim
kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus
diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan
diberi label yang memuat identitas mayat, dilakukan dan dengan diberi cap
jabatan yang dilekatkan pada ibu jari atau bagian lain badan mayat. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulannya bahwa penerapan otopsi di Indonesia memang
kurang tegas sehingga penyidik harus lebih berani mengambil sikap apabila
terdapat kasus-kasus yang menyakut kematian yang tidak wajar, tetapi dalam
menjalankan suatu otopsi tetap didasarkan pada prosedur yang ada serta sesuai
Pasal 133 ayat (3).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Sumber :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KUHAP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KUHP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US"><a href="http://www.hukumonline.com/"><span style="background: white; color: windowtext; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">www.hukumonline.com</span></a></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /><br />
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-29023501422126928612018-03-25T21:24:00.002+07:002018-03-25T21:25:59.612+07:00UU Contempt of Court “Sang Penjaga Kewibawaan Lembaga Peradilan(?)”<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh : No Name<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tepat satu bulan yang lalu terdapat suatu pernyataan
dari salah satu pengacara kondang dalam negeri yakni Hotman Paris Hutapea yang
sempat viral di media sosial dimana beliau mendesak pemerintah untuk segera
membentuk dan mengesahkan Undang- undang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt
of court</i> dengan alasan bahwa kepastian hukum sangat sulit terwujud di Indonesia
dan sangat mahal harganya. Hotman Paris mengatakan sudah terlalu banyak putusan
inkracht yang tidak dialksanakan oleh pihak yang dikalahkan dan tidak bisa di
eksekusi, atas dasar peristiwa tersebut hotman paris berdalil bahwa dengan
adanya Undang- undang contempt of court maka orang-orang yang telah dikalahkan
tersebut dapat dikenakan pidana dengan undang-undang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Istilah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt
of court </i>dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penghinaan terhadap
pengadilan ,<i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> sendiri
banyak berkembang di negara-negara yang menganut sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">common law</i>. Berdasarkan buku <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Naskah Akademis Penelitian <i>Contempt of Court</i> 2002 dalam penjelasan
umum </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/3781/node/2/uu-no-14-tahun-1985-mahkamah-agung"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; text-decoration: none;">UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> butir 4 alinea ke-4 yang berbunyi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Selanjutnya untuk dapat lebih menjamin terciptanya
suasana yang sebaik-baiknya bagi penyelenggaraan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan yang mengatur penindakan terhadap perbuatan, tingkah laku,
sikap dan/atau ucapan yang dapat merendahkan dan merongrong kewibawaan,
martabat, dan kehormatan badan peradilan yang dikenal sebagai Contempt of
Court”.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain itu dalam buku Naskah Akademis tersebut juga
disebutkan perbuatan yang termasuk dalam pengertian penghinaan terhadap
pengadilan antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">a. Berperilaku
tercela dan tidak pantas di Pengadilan (<i>Misbehaving in Court</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">b. Tidak mentaati
perintah-perintah pengadilan (<i>Disobeying Court Orders</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">c. Menyerang
integritas dan impartialitas pengadilan (<i>Scandalising the Court</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">d. Menghalangi
jalannya penyelenggaraan peradilan (<i>Obstructing Justice</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">e. Perbuatan-perbuatan
penghinaan terhadap pengadilan dilakukan dengan cara pemberitahuan/publikasi (<i>Sub-Judice
Rule</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di
Indonesia terdapat beberapa pendapat terkait pengaturan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> dalam internal lembaga peradilan, sebab ada hakim
yang berpendapat bahwa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dalam menjalankan
tugasnya para hakim ini perlu mendapat perlindungan yang layak sehingga dapat
menghasilkan kualitas yang baik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> sedangkan yang lain berpendapat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> ini sudah diataur di dalam peraturan
perundang-undangan meskipun tidak disebut dengan sebutan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Wacana
untuk membentuk Undang-undang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of
court </i>sebenarnya sudah sejak lama ada dengan banyaknya kasus penghinaan
terhadap pengadilan bahkan ada yang sampai mengancam keselamatan jiwa Hakim,
hal tersebut tentu saja menimbulkan persepsi bahwa lembaga peradilan telah
kehilangan wibawanya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gagasan untuk mengajukan
UU <i>Contempt of Court</i> muncul pertama kali pada saat Rapat Kerja Nasional
MA di Yogyakarta pada 2001 merekomendaskan antara lain perlunya penyusunan RUU
tentang Penghinaan terhadap Pengadilan “demi terciptanya kepastian hukum serta
melindungi lembaga peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman”. Hal
tersebut selaras dengan pendapat Hotman Paris yang sudah disebutkan di atas sebab
Tanpa kejelasan aturan, setiap orang bisa seenaknya melakukan pelecehan dan
penghinaan terhadap peradilan termasuk tidak dilaksanakannya putusan pengadilan
merupakan salah satu bentuknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meskipun begitu upaya untuk membentuk
Undang-undang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i>
mendapat pertentangan dari berbagai pihak terbukti sudah hampir 17 tahun wacana
membentuk undang-undang tersebut belum terwujud, di sisi lain juga diperlukan
kemauan politik dari pemerintah dan DPR untuk mewujudkan wacana tersebut. Pada
Rancangan KUHP yang baru pasal mengenai adanya contempt of court pun mendapat
banyak pertentangan terutama dari pihak-pihak yang bergelut di bidang media
karena timbul pemikiran rentannya para penggiat media dikenakan pidana atas
pasal penghinaan terhadap pengadilan. Timbul persepsi bahwa RUU <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> dibuat untuk membatasi
kebebasan berpendapat. Hal tersebut sangatlah logis ketika melihat banyaknya
kritikan terhadap integritas peradilan dan pejabat yang ada di dalamnya
sehingga ada kalangan yang berpendapat bahwa alasan dari keinginan untuk
membentuk undang-undang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i>
ini merupakan reaksi atas kritikan yang dilancarkan kepada pejabat peradilan
khususnya hakim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terkait masuknya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> dalam ranah perdata perlu dilakukan kajian
terhadap sanksi penjara yang dapat dikenakan terhadap tereksekusi yang tidak
mekasanakan putusan agar tidak terjadi tumpang tindih peraturan. Sebab, dalam
hukum acara perdata sendiri terdapat upaya paksa berupa penyanderaan(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Gijzeling) </i>dimana seseorang yang
dijatuhi putusan berupa putusan condemnatoir dapat dipaksa untuk melaksanakan
putusan tersebut dengan cara di penjara selama beberapa bulan sampai ia
melaksanakan putusannya. Karena bagaimanapun juga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> diadopsi dari negara – negara yang menerapkan sistem
hukum common law dimana tidak terdapat pemisahan antara hukum pidana dan
perdata seperti yang ada dalam sistem hukum civil law.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembentukan pengaturan menegenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> perlu diatur khusus(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">lex spesialis</i>) dengan undang-undang
tersendiri. Namun, apabila tindak pidana ini dituangkan dalam RKUHP sebaiknya
hanya mengatur hal-hal yang bersifat umum(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">lex
Generali</i>) dan jumlah pasalnya tidak terlalu banyak. Selanjutnya, UU
Contempt of Court mengatur lebih komprehensif lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sehingga menurut hemat penulis dengan
melihat polemik yang ada terhadap pengaturan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">contempt of court</i> ini dapat di atasi dengan pembentukan
undang-undang khusus terkait penghinaan terhadap pengadilan harus diwujudkan agar
parameter terkait perbuatan-perbuatan yang dirumuskan dalam RKUHP lebih jelas.
Terkait isu membatasi kebebasan pers maka kita dapat mengadopsi aturan-aturan
yang telah diterapkan di negara-negara maju dimana pelanggaran yang dilakukan
oleh penggiat pers dimasukkan dalam ranah perdata.</span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span>
<span style="text-indent: 36pt;">Sumber : hukumonline.com</span></div>
<br />LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-38830781392519303552017-12-06T18:22:00.001+07:002017-12-06T18:22:32.696+07:00Akibat Hukum Suatu Perjanjian Perkawinan yang Tidak Disahkan Oleh Pegawai Pencatat Perkawinan<div class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="line-height: 115%;">Oleh : Eva Pratiwi Aditya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Semasa hidup,manusia mengalami peristiwa hukum yang sangat
penting yaitu kelahiran,perkawinan,dan kematian. Manusia dalam hidupnya perlu
melaksanakan perkawinan karena manusia sebagai makhluk hidup harus
mengembangkan keturunannya.Pernikahan atau Perkawinan terjadi karena ada
dorongan dari dalam diri setiap manusia untuk bersama dengan manusia lainnya.
Merupakan suatu ikatan sakral sebagai penghubung antara seorang pria dan wanita
dalam membentuk suatu keluarga atau membangun rumah tangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pasal 1
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perkawinan
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">UU No. 1
Tahun 1974, yang secara garis besarnya mengatur tentang: (1) dasar perkawinan;
(2) syarat-syarat perkawinan; (3) pencegahan perkawinan; (4) batalnya
perkawinan; (5) perjanjian perkawinan, (6) hak dan kewajiban suami isteri, (7)
harta benda dalam perkawinan, (8) putusnya perkawinan serta akibatnya; (9) kedudukan
anak; (10) hak dan kewajiban antara orang tua dan anak, (11) perwalian, (12)
pembuktian asal usul anak; (13) perkawinan di luar Indonesia; dan (14)
perkawinan campuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apabila
membahas masalah harta dalam perkawinan, maka pada dasarnya harta yang didapat
selama perkawinan menjadi harta bersama. Sebagaimana yang disebutkan pada Pasal
36 Undang-Undang Nomor 1Tahun1974 tentang perkawinan membahas mengenai harta
perkawinan, yang berbunyi bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(1)Harta
benda yang diperoleh selamaperkawinan menjadi harta bersama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(2)Harta
bawaan dari masing-masing suamidan istri dan harta benda yang
diperolehmasing-masing sebagai hadiah atau warisan,adalah di bawah penguasaan
masing-masingsepanjang para pihak tidak menentukan lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jika seorang
yang hendak kawin mempunyai benda-benda yang berharga atau mengharapkan akan
memperoleh kekayaan,misalnya suatu warisan maka adakalanya diadakan perjanjian
perkawinan. Pada pasal 29 ayat 1 dengan jelas disebutkan bahwa perjanjian
perkawinan harus dibuat sebelum perkawinan dilangsungkan.Hal tersebut juga diatur pada pasal 147 BW yang
menyebutkan bahwa perjanjian perkawinan haruslah dibuat dengan akte notaris dan
harus dibuat sebelum perkawinan dilangsungkan.Mengenai bentuk dan isi
perjanjian tersebut sebagaiman halnya dengan perjanjian-perjanjian lain pada
umumnya,kepada kedua belah pihak diberikan kemerdekaan seluas-luasnya dengan
ketentuan tidak melanggar ketertiban
umum dan kesusilaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut
Pasal 29 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak memberikan
pengertian yang jelas dan tegas tentang perjanjian perkawinan termasuk tentang
isi dari perjanjian perkawinan. Hanya pada Pasal 29 ayat (2) diterangkan
tentang batasan yang tidak boleh dilanggar dalam membuat perjanjian perkawinan
yaitu yang berbunyi: Perjanjian tersebut tidak dapat disahkan bilamana
melanggar batas-batas hukum, agama, dan kesusilaan.Tidak adanya pengertian yang
jelas tentang perjanjian perkawinan maka di antara para ahli terdapat juga
perbedaan dalam memberikan pengertian tentang perjanjian perkawinan. Berikut
beberapa pengertian perjanjian perkawinan menurut beberapa ahli, salah satunya Salim
HS memberikan pengertian bahwa perjanjian perkawinan adalah perjanjian yang
dibuat oleh calon pasangan suami-istri sebelum atau pada saat perkawinan di
langsungkan untuk mengatur akibat perkawinan terhadap harta kekayaan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pasal 149
Kitab Undang-undang Hukum Perdata secara tegas menyatakan bahwa setelah
perkawinan berlangsung, perjanjian perkawinan dengan cara bagaimanapun tidak
boleh diubah. Hal ini berbeda dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan, dimana di dalam pasal 29 ayat (4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa perjanjian perkawinan tidak dapat dirubah
kecuali ada persetujuan kedua belah pihak dan tidak merugikan pihak ketiga.
Asas tidak dapat diubahnya perjanjian kawin ini berkaitan dengan sistem harta
benda perkawinan yang dipilih oleh suami istri pada saat berlangsungnya
perkawinan yang menyadarkan pada pokoknya akan kekhawatiran, bahwa semasa perkawinan
sang suami dapat memaksa istri untuk mengadakan perubahan yang tidak diinginkan
oleh istrinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada
dasarnya larangan untuk merubah perjanjian kawin ialah untuk melindungi
kepentingan pihak ketiga yaitu mencegah timbulnya kerugian dari kemunginan terjadinya
penyalahgunaan oleh suami dan istri, yang sengaja dilakukan untuk menghindarkan
diri dari tanggung jawab. Namun berdasarkan asas <i>lex specialis derogat lex generalis</i> maka yang digunakan menjadi
dasar hukum untuk perubahan perjanjian perkawinan ialah Pasal 29 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Apabila suatu perjanjian tidak dikategorikan
sebagai commercial contract, maka dapat dikatakan perjanjian tersebut tidak
mempunyai akibat hukum dan karenanya para pihak yang membuatnya tidak terikat
(not to be legally bound). Domestic contract lebih mengarah pada
hubungan-hubungan pribadi (the subject matter) daripada hubungan hukum diantara
para pihak yang membuatnya. Hal terpenting adalah perjanjian perkawinan tidak
dapat dikategorikan sebagai kontrak komersial (commercial contract). Oleh
karena itu, apabila dalam pelaksanaan perjanjian perkawinan terdapat
pelanggaran yang dilakukan salah satu pihak, maka pihak yang merasa dirugikan
tidak dapat melakukan gugatan atas dasar wanprestasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pasal 149
KUHPerdata mengatur dengan tegas bahwa “Setelah Perkawinan berlangsung,
Perjanjian Perkawinan dengan cara bagaimanapun, tidak boleh diubah”. Bunyi
pasal tersebut berarti menurut ketentuan yang terdapat dalam KUHPerdata,
pasangan suami-istri yang membuat Perjanjian Perkawinan tidak diijinkan atau
dilarang untuk melakukan perubahan terhadap isi Perjanjian Perkawinan tersebut
setelah perkawinan mereka berlangsung. Apabila para pihak dalam Perjanjian
Perkawinan ingin melakukan perubahan atas isi Perjanjian Perkawinannya, maka
segala perubahan yang dikehendaki harus dilakukan sebelum perkawinan
berlangsung dan perubahan-perubahan tersebut harus dituangkan dalam bentuk akta
dan tidak diperkenankan untuk menuangkan perubahan tersebut dalam bentuk
lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengaturan
mengenai larangan perubahan Perjanjian Perkawinan yang terdapat dalam Pasal 149
KUHPerdata berbeda dengan pengaturan yang terdapat dalam Pasal 29 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam pasal tersebut
disebutkan bahwa: “Selama perkawinan berlangsung perjanjian tersebut tidak
dapat diubah, kecuali bila dari kedua belah pihak ada perjanjian untuk mengubah
dan perubahan tidak merugikan pihak ketiga”. Hal ini berarti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan masih memberikan peluang bagi pasangan
suami-istri sebagai para pihak dalam Perjanjian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perkawinan
untuk melakukan perubahan terhadap isi dari Perjanjian Perkawinan yang mereka
buat bahkan setelah berlangsungnya perkawinan. Perubahan yang dibuat oleh para
pihak dapat dilakukan apabila sebelumnya telah diperjanjikan terlebih dahulu
dan perubahan yang akan dibuat nantinya tidak akan merugikan pihak ketiga yang
terkait dalam Perjanjian Perkawinan tersebut. Apabila perubahan yang dilakukan
membawa kerugian bagi para pihak maupun pihak ketiga maka Perjanjian Perkawinan
tersebut dapat dibatalkan atau bahkan dapat dinyatakan batal demi hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjanjian
perkawinan harus mendapat pengesahan dari Pegawai Pencatat Perkawinan sebagai
salah satu syarat sahnya.Akibat hukum perjanjian perkawinan yang tidak mendapat
pengesahan dari Pegawai Pencatat Perkawinan adalah batal (nieteg van
rechtwege), perjanjian perkawinan tersebut tidak mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum, sehingga berlakulah prinsip kedudukan harta benda dalam
perkawinan (pasal 35 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974). Dengan demikian berarti
terjadilah “pemisahan harta” atau kebersamaan harta benda hanya terbatas pada
harta bersama yaitu harta yang diperoleh selama perkawinan berlangsung yang
bukan berasal dari hadiah/hibah atau warisan. Prinsip kedudukan harta
perkawinan inilah yang sangat berbeda dengan kedudukan harta kekayaan menurut
KUHPerdata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjanjian
Perkawinan atau perjanjian pranikah (prenuptial agreement) dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata maupun Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan merupakan suatu perjanjian mengenai harta benda suami istri selama
perkawinan mereka, yang menyimpang dari asas atau pola yang ditetapkan oleh
Undang – Undang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berdasarkan
ketentuan Pasal 29 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
Pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan kedua pihak atas persetujuan
bersama dapat mengadakan perjanjian tertulis yang disahkan oleh Pegawai
Pencatatan Perkawinan, setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga
sepanjang pihak ketiga tersangkut, berarti perjanjian itu harus diadakan
sebelum dilangsungkannya perkawinan. Perjanjian tersebut tidak dapat disahkan
apabila melanggar batas – batas hukum, agama dan kesusilaan (pasal 29 ayat (2))
serta dalam pasal 29 ayat (3) menyebutkan bahwa perjanjian perkawinan tersebut
mulai berlaku sejak perkawinan berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sumber:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kitab
undang-undang hukum perdata (KUHPerdata )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">UU no 1
Tahun 1974 Tentang perkawinan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Prawirohamidjojo,Soetojo
dan Wasis Safioedin.1973.<i>Hukum Orang Dan
Keluarga.</i>Bandung:Penerbit Alumni.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SH,Salim.2002.<i>Hukum Pertdata Tertulis (BW).</i>Yogyakarta:Sinar
Grafika.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Subekti.1983.<i>Pokok-Pokok Hukum Perdata.</i>Jakarta:PT
Intermasa.<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-11206988952854320182017-11-28T14:19:00.001+07:002017-11-28T14:21:27.668+07:00SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-Vb_y69jjVUQ/Wh0Mjc59y-I/AAAAAAAAAfQ/-rCr5KlcguEHhhI-7bkZcIpXzfHje-5HQCEwYBhgL/s1600/01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-Vb_y69jjVUQ/Wh0Mjc59y-I/AAAAAAAAAfQ/-rCr5KlcguEHhhI-7bkZcIpXzfHje-5HQCEwYBhgL/s320/01.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-I4964QwrNaQ/Wh0Mw2YdMHI/AAAAAAAAAfQ/VMVCB5LG_z4tuQ-UvklUezQSx3WKwRc4QCEwYBhgL/s1600/02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-I4964QwrNaQ/Wh0Mw2YdMHI/AAAAAAAAAfQ/VMVCB5LG_z4tuQ-UvklUezQSx3WKwRc4QCEwYBhgL/s320/02.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-qCooQTnzCaM/Wh0NCInFsII/AAAAAAAAAfY/KMfqlPcAmYAFBZmmzwBEJf6744zqPcLfgCLcBGAs/s1600/03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-qCooQTnzCaM/Wh0NCInFsII/AAAAAAAAAfY/KMfqlPcAmYAFBZmmzwBEJf6744zqPcLfgCLcBGAs/s320/03.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-zgdibEOW-_Y/Wh0ND_qQ4sI/AAAAAAAAAfc/GUCNHAGSQeQFSj79yMjXssRjywKPLmtggCLcBGAs/s1600/04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-zgdibEOW-_Y/Wh0ND_qQ4sI/AAAAAAAAAfc/GUCNHAGSQeQFSj79yMjXssRjywKPLmtggCLcBGAs/s320/04.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-AkKqIA3uVWY/Wh0NFB4qv_I/AAAAAAAAAfg/Uc2--cMAPBwd_zFBKZbnsHutRPcKSRFFQCLcBGAs/s1600/05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-AkKqIA3uVWY/Wh0NFB4qv_I/AAAAAAAAAfg/Uc2--cMAPBwd_zFBKZbnsHutRPcKSRFFQCLcBGAs/s320/05.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-TINsJtKGOZY/Wh0NHfXGUjI/AAAAAAAAAfk/6JT6mRzG_YACmnbmKs1P5WKyuESNHG5HgCLcBGAs/s1600/06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1136" data-original-width="800" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-TINsJtKGOZY/Wh0NHfXGUjI/AAAAAAAAAfk/6JT6mRzG_YACmnbmKs1P5WKyuESNHG5HgCLcBGAs/s320/06.jpg" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-indent: 36pt;">Oleh: </span><span style="text-indent: 36pt;">Bodro Aji Negoro</span><span style="text-indent: 36pt;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-indent: 36pt;">SAYA
INDONESIA SAYA PANCASILA!! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Itulah slogan yang pasti kita sering dengar di lingkungan
atay bahkan media sehari hari, Tapi apakah generasi era milinium saat ini paham
dengan dasar negara sendiri sedangkan Amerika sebagai blok barat dan komunis
sebagai blok timur lebih di gandrungi oleh banyak negara di dunia. Lalu apakah
pancasila lebih baik dari Declaration of Independence nya amerika atau
manifesto komunisnya soviet waktu dulu? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bertrand Russel
membagi dunia menjadi dua yang saling berlomba meluaskan pengaruh dengan
ancaman-ancaman perang nuklir yang mengerikan. Lord Bertrand Russel
menganjurkan kepada kedua Negarawan itu agar belajar hidup berdampingan secara
damai dan menjauhkan penggunaan kekerasan dalam menyebarkan ideologi Thomas
Jefferson serta Karl Marx. Surat itu dijawab oleh P.M. Kruschev dan oleh
Presiden Eisenhower melalui almarhum Menlu John Forter Duller.Jawaban kedua
Negarawan itu berikut tanggapan Lord Russel dimuat dalam New Statesman . <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Surat Filsuf Inggris itu menjadi salah satu sebab mengapa
Presiden Soekarno atas nama Bangsa Indonesia melontarkan Ideologi Pancasila ke
pergaulan Internasional. “Pardon Me Lord
RusseI."Kata beliau di depan sidang umum PBB pada tanggal 30 September
1960, “Maafkan Lord Russel,akan tetapi Saya kira Tuan melupakan suatu.Saya kira
tuan melupakan adanya lebih dari seribu juta rakyat,rakyat Asia dan Afrika dan
mungkin pula rakyat-rakyat Amerika Latin,yang tidak menganut ajaran Manifesto
Komunis ataupun Declaration of Independence Sebulan sebelumnya dalam amanat
Jakarta 17 Agustus 1960,Presiden Soekarno sudah menjelaskan hubungan
Pancasila,Declaration of Independence,dan Manifesto Komunis. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Declaration of
Independence lahir pada tahun 1776,Manifesto Komunis pada tahun 1848,Pancasila
pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato itu Presiden berkata,“Pancasila adalah
lebih memenuhi kebutuhan manusia,lebih menyelamatkan manusia daripada
Declaration of Independence-nya Amerika atau Manifesto Komunis.Pancasila adalah
suatu pengangkatan ke taraf yang lebih tinggi suatu hogere optrekking daripada
Declaration of Independence dan Manifesto Komunis.” Apa yang ditulis dalam
Declaration of Independence dan apa yang ditulis dalam Manifesto Komunis dan
Pancasila? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Declaration of
Independence menuntut “life,liberty,and the pursuit of happiness”,yaitu “hak
hidup,hak kebebasan,dan hak mengejar kebahagiaan bagi semua manusia”.Padahal
pursuit of happiness (pengejaran kebahagiaan) belum berarti reality of
happiness (kenyataan kebahagiaan). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dan Manifesto Komunis menulis bahwa jikalau Kaum Proletar di
seluruh dunia bersatu padu dan menghancurkan kapitalisme,Mereka takkan
kehilangan barang lain daripada rantai belenggunya sendiri,dan sebaliknya akan
memperoleh satu dunia ya Pancasila<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.Ketuhanan yang maha esa <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.Persatuan Indonesia <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lalu manakah yang
lebih baik? Kita bangsa Indonesia
melihat bahwa Declaration of Independence itu tidak mengandung keadilan sosial
atau sosialisme dan kita melihat bahwa Manifesto Komunis itu masih harus di
sublimir (dipertinggi jiwanya) dengan Ke-Tuhanan yang Maha Esa. Hampir dua
ratus tahun Declaration of Independence itu dicetuskan oleh penanya Thomas
Jefferson. Hampir seratus tahun yang lalu,Manifesto Komunis dicetuskan oleh
genialiteitnya Karl Marx dan Friedrich Engels. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kedua-duanya adalah amat
berharga bagi pembebasan nasional di zaman itu atau pembebasan progresif bagi
zamannya masing-masing. Kedua-duanya adalah amat berharga bagi pembebasan
nasional di zaman itu atau pembebasan proletar di zaman itu. Tetapi kita
sekarang sudah berada di bagian kedua dari abad ke-20.Dengan Declaration of
Independence saja dan Manifesto Komunis saja,maka kenyataannya sekarang
ialah,bahwa dunia manusia sekarang terpecah belah menjadi dua blok yang
intai-mengintai satu sama lain. “Lir angkasa kang hangemu dahana” sebagai juga
digambarkan oleh Bertrand Russel tempo hari.Karena itulah maka Kita Bangsa
Indonesia merasa bangga mempunyai Pancasila dan menganjurkan Pancasila itu
kepada semua bangsa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pancasila adalah satu
dasar yang universal,satu dasar yang dapat dipakai semua bangsa,satu dasar yang
menjamin kesejahteraan dunia,perdamaian dunia,persaudaraan dunia.Pancasila
tidak salah lagi,adalah satu hogere optekking daripada Declaration of
Independence dan Manifesto Komunis. Dan Manifesto Politik Republik Indonesia
dan USDEK adalah refleksi daripada Pancasila itu,sehingga benarlah konklusi
Dewan Pertimbangan Agung,bahwa Revolusi Indonesia bukanlah revolusi borjuis
model tahun 1789 di Prancis dan bukan pula revolusi proletar model tahun 1917
di Rusia. Revolusi Indonesia adalah satu Revolusi yang dasar dan tujuannya
“konggruen dengan Social Consejence of Man”,konggruen dengan Budi Nurani
Manusia. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sumber: Resapkan dan
Amalkan Pancasila,kumpulan buah pikiran Dr.H.Roeslan Abdulgani,diterbitkan oleh
Yayasan Prapanca Jakarta <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
Saya Indonesia Saya pancasila!<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-85799816874973587132017-11-27T06:35:00.001+07:002017-11-27T06:35:09.697+07:00Mengenal Lembaga Keuangan di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-6tsoLK5eDJY/WhtPIWlAjiI/AAAAAAAAAeo/fVSUIhi0PK8kMzRrev_99-BZiyAJ6ppmgCLcBGAs/s1600/gambar%2Bbank%2Bindonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="318" data-original-width="562" height="181" src="https://4.bp.blogspot.com/-6tsoLK5eDJY/WhtPIWlAjiI/AAAAAAAAAeo/fVSUIhi0PK8kMzRrev_99-BZiyAJ6ppmgCLcBGAs/s320/gambar%2Bbank%2Bindonesia.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Oleh : Hendi Kurnia</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lembaga
keuangan sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, karena kegiatan kredit
sudah sangat biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam setiap sendi
kehidupan masyarakat.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Lembaga keuangan dalam arti luas adalah sebagai perantara dari pihak yg
mempunyai kelebihan (<i>surplus of funds</i>)
dengan pihak yang kekurangan dana (<i>lock
of funds</i>) sehingga peranan dari lembaga keuangan yang sebenarnya, yaitu
sebagai perantara keuangan masyarakat (<i>financial
intermediacy</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan menggunakan istilah lembaga jasa kuangan bukan lembaga keuangan.
Pengertian lembaga jasa keuangan dinyatakan dalam pasal 1 angka 4, yaitu lembaga
yang melaksanakan kegitan di sektor perbankan, pasar modal, dana pension,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Dari pengertian lembaga keuangan diatas, dapatkita
klasifikasikan pada dua jenis lembaga, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan bukan bank.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Lembaga Keuangan
Bukan Bank<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lembaga
Keuangan Bukan Bank tidak memiliki cara-cara penghimpunan dana yang selengkap
Bank, namun pada pokoknya Lembaga Keuangan Bukan Bank mempunyai kegiatan utama
yang tidak jauh berbeda dengan Bank. Secara umum kegiatan utama Lembaga
Keuangan Bukan Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali pada masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Sekarang pengetian lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
dapat kita temukan dalam pasal 1 angka 4 Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998
tentang Lembaga Pembiayaan, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 0.55pt;">“Lembaga Keuangan Bukan Bank
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan di bidang
keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan
mengeluarkan surat berharga dan menyalurkan ke dalam masyarakat guna membiayai
investasi perusahaan-perusahaan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Dari pengertian di atas maka kita pahami bahwa lembaga
keuangan bukan bank (LKBB) melakukan kegiatannya dengan dana yang bersifat
jangka panjang dan berasal dari surat berharga yang dikeluarkannya dan tidak
diperkenankanmenerima simpanan, baik dalam bentuk giro, deposito, maupun
tabungan sehingga lembaga tersebut banyak berkaitan dengan pasar uang dan pasar
modal. Penyaluran dana yg dimiliki ditujuan kepada masyarakat terutama sebagai
sumber dana investasi, dalam rangka investasi ini hanya diperkenankan dilakukan
di dalam negeri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Melihat dari segi usaha pokok yang dilakukan oleh
lembaga keuangan bukan bank (LKBB), maka kita mengenal dua sektor utama yang
digelutinya, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Sektor
pembiayaan pembangunan berupa pemberian kredit jangka menengah atau jangka
panjang juga dapat berupa penyertaan modal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Usaha ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang-bidang tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Apabila kita melihat darisektor usaha pemenuhan
kebutuhan masyarakat dalam bidang-bidang tertentu yang digelutinya, jenis
kelompok LKBB, diantaranya meliputi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Perusahaan asuransi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pengertian
Asuransi menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246 adalah “Suatu
perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tertentu” Asuransi pada prinsipnya
dapat dikatakan sebagai mekanisme proteksi atau perlindungan dari resiko
kerugian keuangan, sedangkan pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga,
asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan
dihadapi apabila salah satu anggota keluarga menghadapi resiko kerugian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Penyelenggaraan dana pensiun </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dana
Pensiunan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, adalah Badan Hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi
pesertanya. Defenisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan
suatu lembaga mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan yang telah pensiun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Leasing </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Leasing
merupakan suatu kata atau istilah bahasa asing yang masuk kedalam bahasa
Indonesia. Secara umum Leasing dapat diartikan suatu penyediaan barang-barang
modal dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991, Leasing
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
Leasing dengan Hak Opsi (<i>Financial Lease</i>)
maupun Leasing tanpa Hak Opsi atau Sewa Guna Usaha Biasa (<i>Operating Lease</i>) untuk digunakan oleh Lesse (perusahaan yang
mengajukan permohonan leasing) selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Gadai <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pengertian
gadai sangat erat hubungnnya dengan lembaga jaminan. Seorang kreditur akan
memerlukan jaminan yaitu pihak yang memberikan pinjaman sekaligus menerima
barang jaminan. Gadai munurut KUH Perdata pasal 1150, “Sesuatu hak yang diperoleh
sesorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.” Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai
utang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seseorang yang
berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila
pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Selain
yang diatasa masih banyak LKBB lainnya seperti: <i>holding company</i>, perusahaan keuangan perusahaan memberikan
potongan/diskonto, dan perusahaan pemutar kredit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Kondisi perizinan dan pengawasan LKBB atau sering
disebut juga Lembaga Jasa Keuangan Bukan Bank (LJKBB) sekarang ini beralih ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sebelumnya perizinan dan pengawasan
dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modan dan Lembaga keuangan (Bapepam-LK). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Lembaga Keuangan
Bank<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua
kebutuhan keuangan manusia. Bank dijadikan tempat sebagai tempat untuk
melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan uang seperti tempat
mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang melakukan pembayaran
atau melakukan penagihan. Peranan bank sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi
suatu negara. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula
dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang
dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Jenis bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Bank Umum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariat yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Kegiatan bank umum meliputi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menghimpun dana
(<i>finding</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli
dana dari masyarkat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan, seperti: simpanan giro, simpanan tabungan,
dan simpanan deposito. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau
account<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menyalurkan Dana
(<i>lending</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual kegiatan
menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakkukan melalui pemberian oinjaman yang dalam masyarakat
lebih dikenal kredit. Kredit yang diberikan bank terdiri dari berbagai jenis,
yaitu: kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif,
kredit konsumtif, dan kredit profesi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Memberikan
jasa-jasa bank lainnya (services)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang
untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Dalam
praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi: kiriman uang (transfer),
kliring (clearing), inkaso (collection), safe deposite box, bank card (kartu
kredit), bank notes, bank garansi, bank draft, letter of credit, cek wisata,
menerima setoran-setoran, melayani pembayaran-pembayaran, bermain di pasar
modal, dan jasa-jasa lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Bank Perkreditan
Rakyat (BPR)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Dalam praktinknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menghimpun dana
hanya dalam bentuk: simpanan tabungan, dan simpanan deposito<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Menyalurkan dana
dalam bentuk: kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Jadi, dari pemaparan diatas bisa simpulkan bahwa
terdapat 2 jenis lembaga keuangan yang ada di Indonesia yaitu Lembaga Keuangan
Bank (LKB) dan Lembaga Keungan Bukan Bank (LKBB). Untuk mengetahui perbedannya
secara sederhana adalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lembaga keuangan bank (disebut bank
saja) merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan
lainnya, sedangkan Lembaga keuangan bukan bank (disebut lembaga keuangan
lainnya) kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan keuangan saja.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">semoga sekilas penjelasan mengenai lembaga keuangan
ini, dapat membantu kawan-kawan dalam memahami lembaga keuangan di Indonesia.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">DASAR HUKUM:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">KUHD<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">KUHPerdata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">UU No. 10 Tahun
1998 tentang perabankan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">UU No. 21 Tahun
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Keputusan
Presiden No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana
Pensiun</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991 Tentang Leasing</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">SUMBER:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Drs. Muhammad
Djumhana, S.H. 2012. Hukum Perbankan di Indonesia. PT Citra Aditya Bakti:
Bandung<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-ID;">Dr. Kasmir,
S.E., M.M. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-87615739733043312272017-11-24T19:14:00.002+07:002017-11-24T19:16:32.815+07:00Review Kelas Penelitian 1 Mempelejari penelitian hukum normatif dalam studi kasus “Memperhatikan Hak-hak narapidana menurut Undang-undang no 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-wty6PuL28t4/WhgMibn1yWI/AAAAAAAAAeQ/GYjX3yptmg0XKU5u0DZ7uT0VichtFfqBACLcBGAs/s1600/S__30261348.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://4.bp.blogspot.com/-wty6PuL28t4/WhgMibn1yWI/AAAAAAAAAeQ/GYjX3yptmg0XKU5u0DZ7uT0VichtFfqBACLcBGAs/s320/S__30261348.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Oleh
: Bodro Aji<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Pada tanggal <span lang="EN-US">4 november 2017</span> pukul 10:00 WIB diruang 15 Justitia 1<span lang="EN-US"> telah terlaksana kelas penelitian</span> 1 dengan jenis penelitian hukum<span lang="EN-US"> normatif dimana kelas penelitian
normatif merupakan </span>penelitian<span lang="EN-US"> mengkaji </span>studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data
sekunder seperti peraturan perundang-undangan, kelas Penelitian 1 merupakan
input dari penelitian sehingga kawan-kawan peserta kelas penelitian 1 dapat
mendapatkan materi berupa Penelitian Hukum Normatif dan Studi Kasus Hak-hak
Narapidana pada saat kelas penelitian 1 berlangsung. P<span lang="EN-US">emateri</span> Kelas Penelitian 1<span lang="EN-US">
dari staf pen</span>el<span lang="EN-US">iltian Nixon sinaga yang membahas
hak hak narapidana dan Arizzal Faturahman selaku DPL LKHS yang membahas pen</span>e<span lang="EN-US">litian</span> hukum<span lang="EN-US"> normatif. </span>Kegiatan kelas penelitian 1 dihadiri oleh anggota LKHS dari beberapa
angkatan dan penggurus lkhs, Kegiatan ini menimbulkan peserta<span lang="EN-US"> yang hadir antusias untuk membedah
materi yang dibahas</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Pemateri pembuka pada
saat kelas penelitian 1, dibuka oleh kawan Arizzal Faturahman selaku DPL LKHS
yang membahas Penjelasan Penelitian Hukum Normatif, yaitu berupa : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<b>A.Penjelasan Penelitian <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Suatu cara untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
dengan cara rasional,
empiris, serta sistematis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Rasional = masuk akal,
terjangkau oleh pikiran manusia<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Empiris = dapat diamati
oleh indera manusia, berakar dari filsafat realisme<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Aristoteles, idealism
Palto, dikembangkan filsuf Islam Ibnu Sina tentang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
“Tabula Rasa”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Sistematis = Menggunakan
cara-cara tertentu<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<b>B. <span lang="EN-ID">Teori<span class="apple-converted-space"> </span>kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">1.<span class="apple-converted-space"> </span>Kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>Korespondensi<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID"> Suatu<span class="apple-converted-space"> </span>Pernyataan<span class="apple-converted-space"> </span>adalah<span class="apple-converted-space"> </span>benar<span class="apple-converted-space"> </span>bila<span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span>hanya<span class="apple-converted-space"> </span>bila<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>dikatakannya<span class="apple-converted-space"> </span>sesuai<span class="apple-converted-space"> </span>denganrealitas.<span class="apple-converted-space"> </span>Pelenilitian<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>teori<span class="apple-converted-space"> </span>kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>Korespondesi<span class="apple-converted-space"> </span>melakukan<span class="apple-converted-space"> </span>verifikasi<span class="apple-converted-space"> </span>hipotesis</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">melalui<span class="apple-converted-space"> </span>data<span class="apple-converted-space"> </span>empiris<span class="apple-converted-space"> </span>atau<span class="apple-converted-space"> </span>kasatmata.</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">2.<span class="apple-converted-space"> </span>Kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>Koherensi<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID"> Suatu<span class="apple-converted-space"> </span>pernyataan<span class="apple-converted-space"> </span>atau<span class="apple-converted-space"> </span>putusan<span class="apple-converted-space"> </span>benar<span class="apple-converted-space"> </span>atau<span class="apple-converted-space"> </span>salah<span class="apple-converted-space"> </span>berkaitan<span class="apple-converted-space"> </span>apakah<span class="apple-converted-space"> </span>keduanya<span class="apple-converted-space"> </span>sesuai<span class="apple-converted-space"> </span>atau</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">tidak<span class="apple-converted-space"> </span>dengan<span class="apple-converted-space"> </span>system<span class="apple-converted-space"> </span>proposisi<span class="apple-converted-space"> </span>atau<span class="apple-converted-space"> </span>pernyataan.<span class="apple-converted-space"> </span>Fungsi<span class="apple-converted-space"> </span>penelitian,<span class="apple-converted-space"> </span>melakukan<span class="apple-converted-space"> </span>kesesuaianantara<span class="apple-converted-space"> </span>sesuatu<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>hendak<span class="apple-converted-space"> </span>di<span class="apple-converted-space"> </span>telaah<span class="apple-converted-space"> </span>dengan<span class="apple-converted-space"> </span>nilai/ketetapan/aturan<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>dijadikan<span class="apple-converted-space"> </span>prinsip.</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
3.<span class="apple-converted-space"> </span>Teori<span class="apple-converted-space"> </span>Kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>Pragmatis</div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Kebenaran<span class="apple-converted-space"> </span>di<span class="apple-converted-space"> </span>verifikasi<span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span>di<span class="apple-converted-space"> </span>konfirmasi<span class="apple-converted-space"> </span>oleh<span class="apple-converted-space"> </span>hasil<span class="apple-converted-space"> </span>penuangan<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>dimiliki<span class="apple-converted-space"> </span>oleh</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">seseorang<span class="apple-converted-space"> </span>ke<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>praktik.<span class="apple-converted-space"> </span>Fungsi<span class="apple-converted-space"> </span>penelitian,<span class="apple-converted-space"> </span>menemukan<span class="apple-converted-space"> </span>sesuatu<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>efektif<span class="apple-converted-space"> </span>dan</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">bermanfaat<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>menuangkan<span class="apple-converted-space"> </span>gagasan,<span class="apple-converted-space"> </span>meminggirkan<span class="apple-converted-space"> </span>masalah<span class="apple-converted-space"> </span>nilai</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<b>C. <span lang="EN-ID">Pend</span></b><b>e<span lang="EN-ID">katan dalam penilitian hukum<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 20.25pt; text-align: left; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="EN-ID">•Pendekatan<span class="apple-converted-space"> </span>Perundang-undangan<span class="apple-converted-space"> </span>(Statute<span class="apple-converted-space"> </span>Aprroach)<span class="apple-converted-space"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Mengacu<span class="apple-converted-space"> </span>kepada<span class="apple-converted-space"> </span>hierarki<span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span>asas-asas<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>peraturan<span class="apple-converted-space"> </span>perundang-undangan. Statute =<span class="apple-converted-space"> </span>legislasi<span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span>regulasi,<span class="apple-converted-space"> </span>beschikking/decree<span class="apple-converted-space"> </span>tidak<span class="apple-converted-space"> </span>dapat<span class="apple-converted-space"> </span>digunakan<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>peraturan</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">perundag-undangan.</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 20.25pt; text-align: left; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="EN-ID">•Pendekatan<span class="apple-converted-space"> </span>Kasus<span class="apple-converted-space"> </span>(Case<span class="apple-converted-space"> </span>Aprroach)<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Memahami<span class="apple-converted-space"> </span>ratio<span class="apple-converted-space"> </span>decendi,<span class="apple-converted-space"> </span>yaitu<span class="apple-converted-space"> </span>alasan-alasan<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>digunakan<span class="apple-converted-space"> </span>oleh<span class="apple-converted-space"> </span>hakim<span class="apple-converted-space"> </span>untuksampai<span class="apple-converted-space"> </span>kepada<span class="apple-converted-space"> </span>putusan.<span class="apple-converted-space"> </span>Fakta-fakta<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>perlu<span class="apple-converted-space"> </span>dipahami<span class="apple-converted-space"> </span>berupa<span class="apple-converted-space"> </span>orang,<span class="apple-converted-space"> </span>tempat,<span class="apple-converted-space"> </span>waktu,<span class="apple-converted-space"> </span>dansegara<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>menyertainya.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span class="apple-converted-space"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 30.75pt; text-align: left; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="EN-ID">•Pendekatan<span class="apple-converted-space"> </span>Historis<span class="apple-converted-space"> </span>(Historical Approach)</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Merupakan<span class="apple-converted-space"> </span>pelacakan<span class="apple-converted-space"> </span>sejarah<span class="apple-converted-space"> </span>Lembaga<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>dari<span class="apple-converted-space"> </span>waktu<span class="apple-converted-space"> </span>ke<span class="apple-converted-space"> </span>waktu,<span class="apple-converted-space"> </span>berguna<span class="apple-converted-space"> </span>untukmemahami<span class="apple-converted-space"> </span>perubahan<span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span>perkembangan<span class="apple-converted-space"> </span>filosofi<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>melandasi<span class="apple-converted-space"> </span>aturan<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 20.25pt; text-align: left; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="EN-ID">Pendekatan<span class="apple-converted-space"> </span>Perbandingan<span class="apple-converted-space"> </span>(Comparative<span class="apple-converted-space"> </span>Aprroach)<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Melakukan<span class="apple-converted-space"> </span>perbandingan<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>suatu<span class="apple-converted-space"> </span>negara<span class="apple-converted-space"> </span>lain,<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>dari<span class="apple-converted-space"> </span>suatu<span class="apple-converted-space"> </span>waktu,<span class="apple-converted-space"> </span>ataumembandingkan<span class="apple-converted-space"> </span>suatu<span class="apple-converted-space"> </span>putusan<span class="apple-converted-space"> </span>pengadilan<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>masalah<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>sama.<span class="apple-converted-space"> </span>Bermanfaat<span class="apple-converted-space"> </span>untukpenyikapan<span class="apple-converted-space"> </span>latar<span class="apple-converted-space"> </span>belakang<span class="apple-converted-space"> </span>terjadinya<span class="apple-converted-space"> </span>ketentuan<span class="apple-converted-space"> </span>hukum,<span class="apple-converted-space"> </span>untuk<span class="apple-converted-space"> </span>selanjutnya<span class="apple-converted-space"> </span>digunakan<span class="apple-converted-space"> </span>dalam</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">membuat<span class="apple-converted-space"> </span>produk<span class="apple-converted-space"> </span>hukum.</span><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 20.25pt; text-align: left; text-indent: -20.25pt;">
<span lang="EN-ID">•Pendakatan<span class="apple-converted-space"> </span>Konseptual<span class="apple-converted-space"> </span>(Case<span class="apple-converted-space"> </span>Aprroach)<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span lang="EN-ID">Sarana<span class="apple-converted-space"> </span>alternative<span class="apple-converted-space"> </span>ketika<span class="apple-converted-space"> </span>tidak<span class="apple-converted-space"> </span>adanyan<span class="apple-converted-space"> </span>suatu<span class="apple-converted-space"> </span>pengertian<span class="apple-converted-space"> </span>dalam<span class="apple-converted-space"> </span>aturan<span class="apple-converted-space"> </span>hukum<span class="apple-converted-space"> </span>yang<span class="apple-converted-space"> </span>sedang</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-ID">diteliti.<span class="apple-converted-space"> </span>Mengacu<span class="apple-converted-space"> </span>kepada<span class="apple-converted-space"> </span>doktrin<span class="apple-converted-space"> </span>para<span class="apple-converted-space"> </span>sarjana,<span class="apple-converted-space"> </span>atau<span class="apple-converted-space"> </span>konsepsi<span class="apple-converted-space"> </span>suatu<span class="apple-converted-space"> </span>subjek<span class="apple-converted-space"> </span>tertentu. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Setelah pemamparan
penjelasan penelitian hukum normatif dibawakan oleh kawan Arrizal fatur selaku
DPL, giliran kawan Nixon selaku staf div penelitian yang akan mengaitkan
terkait penelitian normatif dengan studi kasus yang dibawakan yaitu, “ hak-Hak
Narapidana menurut Undang-undang no 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan”.
Materi tersebut dikorelasikan dengan Jurnal Ilmiah Universitas Islam Indonesia
dengan judul “ Meninjau Hak Narapadina
di Lapas kelas II A Yogyakarta”<span lang="EN-US"> </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="EN-US"> </span>Seyogyanya,
<span lang="EN-US">Nixon menyampaikan
materi</span> berupa :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<b>A. Didalam Undang-undang no 12 tahun 1995 terdapat
Hak-hak Narapidana yaitu berupa<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Melakukan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapat perawatan, baik
perawatan rohani maupun jasmani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapat pendidikan dan
pengajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapat pelayanan kesehatan
dan makanan yang layak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Menyampaikan keluhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapatkan bahan bacaan dan
mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapat upah atau premi atas
pekerjaan yang dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Menerima kunjungan keluarga,
penasehat hukum atau orang tertentu lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">9.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapatkan pengurangan masa
pidana atau remisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">10.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID">Mendapatkan kesempatan
berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: left; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID">11.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-ID"> Mendapat pembebasan bersyarat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Seharusnya ( Das Sollen )
narapidana mendapatkan Hak-hak nya sesuai yang tertuang pada Undang-undang no
12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Kawan nixon memaparkan terkait studi
kasus dengan Jurnal Ilmiah pada Lapas II A Yogyakarta mendapatkan kesimpulan pada
saat kelas penelitian 1 yaitu : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
1. Terkait analisis pada
pembahasan tiap tiap hak-hak narapidana yang telah diatur oleh Undang-undang no
12 Tahun 1995 sudah sesuai dengan senyatanya hak-hak narapidana pada Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Yogykarta.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="EN-US">Dari kelas
penilitian 1</span> dapat<span lang="EN-US"> ditarik di kesimpulan bahwa</span> betapa pentingnya materi penelitian hukum <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="EN-US">di
lingkungan fakultas hukum untuk mendukung </span>secara studi dokumen, teori hukum beserta menemukan dan meng-efektifkan
suatu peraturan perundang-undang pada senyatanya.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-4337620430629821852017-11-22T19:04:00.000+07:002017-11-22T19:04:05.460+07:00Pentingnya Indepedensi KY dalam Lembaga Peradilan<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Oleh : Robbyasyah abdullah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;"> Komisi Yudisial dibentuk
berbeda dengan kedua lembaga tinggi negara dalam kekuasaan kehakiman karena
lembaga ini bertindak bukan sebagai pemutus dalam sebuah perkara layaknya
MA/MK, fokus utama lembaga ini adalah
fungsi pengawasan eksternal dari kekuasaan kehakiman itu sendiri dengan
pengharapan terwujudnya kekuasaan kehakiman yang merdeka , independent dan
impartiaal judiciary</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-style: italic;">.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";"> Hadirnya Komisi
Yudisial berawal dari cara pandang kekuasaan kehakiman khususnya berbicara
tentang indepedensi kekuasaan kehakiman dalam peradilan, dan hal ini juga membicarakan tentang indepedensi
terhadap tata laksana tentang hakim itu sendiri ketika membicarakan kekuasaan
kehakiman setidaknya ada dua makna didalamnya yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; margin-left: 29.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Kekuasan yang
mengawasi pelaksanaan undang-undang yang dijalankan eksekutif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; margin-left: 29.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Mengawasi
pelaksanaan Undang-undang secara luas, yng tidak hanya lembaga tetapi juga
dijalankan oleh indivdu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Oleh karenanya indepedensi kekuasaan kehakiman di
haruskan jelas dalam pelaksanaanya dan Sudikno Mertokusumo mengatakan dalam
keterkaitanya indepedensi hakim :Kemandirian Kekuasan kehakiman merupakan asas
yang universal hal ini dimakanai bahwa dalam peradilan hakim itu pada dasarnya
bebas, untuk mengadili dan memeriksa suatu perkara dan bebas dari campur tangan
kekuasaan ekstra yudisial. Hakim bebas dengan caranya sendiri mengadili atau
memeriksa dalam suatu peradilan. Namun ada pengecualian jika itu dari alasan
hakim itu sendiri bersangkutan dan ada pihak diluar eksta yudisial yangg boleh
mencampuri jalanya sidang di pengadilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">KY dibentuk untuk memverifikasi MA dari pengalaman yang
kurang baik selama ini untuk menjaga indepedensi maka sesuaai dengn amanah
Undang- undang KY diberikan wewenang utuk melakukan seleksi pengangkatan hakim
serta ada fungsi pengawasan dari keselurhan hakim,bahkan hakim agung dan hakim
konstitusi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Dalam proses Amandemen UUD 45, MPR sepakat bahwa harus
ada pengawasan eksternal untu melakukan pengawasan terhadap kekuasaan kehakiman
untuk menjaga netralitas, martabat dan perilaku hakim,karena pengawasan tidak
bisa diserahkan kepada lembaga tinggi negara yang syarat dengan kepentingan politik dialamnya. Perlu
adanya sebuah lembaga yang dipilih oleh DPR dan disahkan oleh Presiden selaku
kepala negara yang disalamnya anggotanya memiliki integritas yang diakui oleh
seluruhnya. Perlu adanya Komisi yang terlepas dar syarat kepentingan politik
agar meningkatkan kualitas prduk putusan hakim dan terhindar dari peyimpangan
yang dilakukan oleh para hakim itu sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Hasil kewenangan yang diberikan kepada komisi ini bisa
dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan karir dar para hakim termasuk
pemberian hukuman entah dari penurunan pangkat seorang hakim atau pemberhentian
dalam bentuk rekomendasi, maka hal-hal yang didalamnya arus diatur dalam sebuah
konstitusi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Uniknya ada yang mengusulkan yaitu I Gede Palguna bahwa KY seharusnya bukan hanya di pusat
karena fugsi dan pengaruh yang luarbiasa KY harusnya ada didalam daerah
(tingkat provinsi maupun kab/kota).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 11.0pt 36.0pt; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style";">Secara histors kehadiran KY dibentuk atas tingginya ketidak
percayaan MA. Lemahnya Indepedensi MA atas pengaruh eksekutif ataupun pengaruh
praktik korupsi yang ada didalamnya membawa impilikasi atas dibentuknya KY.
Mengurangi ketergantungan terhadap eksekutif dengan cara mengidenpedensi proses
pengagkatan hakim agung dan penguatan pengawasan sebagai cara menghilankan
praktik koruptif dalam tubuh MA.<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-37290546280803844922017-11-18T18:17:00.000+07:002017-11-18T18:17:03.709+07:00Memahami Persekusi dan Eigenrichting<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
Atas hak moral penulis, nama penulis tidak dicantumkan.<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Akhir akhir ini di medsos ramai
dibicarakan tentang video sepasang kekasih yang diarak dan ditelanjangi oleh
warga cikupa, Tangerang karena dituduh melakukan perbuatan mesum, kemudian
banyak media massa yang membahas hal tersebut dan megatakan hal tersebut
sebagai “persekusi”, dan ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah “ Eigenrichting”
atau main hakim sendiri. Namun apa arti sebenarnya persekusi itu? apakah persekusi
dengan eigenrichting itu sama? kemudian bagaimana pengaturan hukumnya di Indonesia?
disini saya akan mencoba menjelaskan beberapa persoalan diatas berdasarkan
pemahaman saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pengertian persekusi dalam KBBI adalah pemburuan
sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah,
atau ditumpas. Dalam pengertian ini memang terlihat sama dengan tindakan main
hakim sendiri, dimana tindakan main hakim sendiri berdasarkan pengertian di
wikipedia bahasa indonesia adalah istilah bagi tindakan untuk menghukum suatu
pihak tanpa melewati proses yang sesuai hukum dan ini diakuan terhadap tindakan
umun yang tertangkap basah melakukan kejahatan. Namun arti sebenarnya dari
persekusi tidaklah sesimpel itu, menurut Damar Junarto (anggota organisasi anti
persekusi dari Safanet) dalam konferensi press bersama YLBHI serta koalisi anti
persekusi di kantr YLBHI, Jakarta, Kamis (1/6), mengatakan bahwa “Persekusi
adalah tindakan memburu seseorang atau golongan tertentu yang dilakukan suatu
pihak secara sewenang-wenang dan sistematis juga luas”. Sistematis berarti
tindakan yang dikatakan sebagai pesekusi ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu
tahap pertama adalah penentuan target, dalam tahap ini terdiri atas ajakan mengumpulkan
massa, mendatanya serta usaha untuk memviralkan target. Tahap kedua adalah
tahap memburu target dengan melakukan mobilisasi dan kordinasi massa di
lapangan. Tahap selanjutnya adalah upaya untuk melakukan permintaan maaf
tertulis secara paksa diatas materai dan diviralkan lagi melalui foto atau
video. Kemudian tahap terakhir adalah tahap kriminalisasi target yang telah
ditangkap dan dibawa ke polisi untuk ditahan. Persekusi ini ditujukan untuk
mendiskriminassi atas daras ras, agama,
politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Melihat
pembahasan diatas maka persekusi dengan main hakim sendiri (eigenrichting)
memilki persamaan hakekat, yaitu untuk melakukan suatu perbuatan atas suatu
perbuatan dengan kekuatan sendiri tanpa melalui proses hukum. Namun berbeda
secara perbuatannya dimana persekusi dilakukan seara sistematis dan ditujukan
untuk mendrikiminasi karena latar
belakang ras,agama dan atau politik. Melihat dari aksi warga cikupa yang
mengarak serta menelanjangi sepasang kekasih yang dituduh melakukan mesum
jelaslah tidak termasuk kedalam arti persekusi yang sebenarnya, melainkan
tindakan main hakim sendiri (eigenrichting). Kemudian setelah kita tahu bahwa
persekusi itu berbeda dengan main hakim sendiri, maka akan dibahas selanjutnya
tentang pengaturan hukum atas persekusi itu. Berdasarkan data yang saya
perooleh maka persekusi diatur dalam UU no 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,
dari pengertian yang saya jelaskan diatas maka persekusi termasuk kedalam
kejahatan kemanusiaan diatur dalam pasal 9 huruf (h) “penganiayaan terhadap
suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik,
ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang
telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional” dan tergolong sebagai peanggaran HAM berat (pasal 7 huruf (b) UU
no 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM. oleh karena itu persekusi jelas tidak
diperbolehkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemudian untuk tindakan main hakim
sendiri dapat diancam pidana, karena melihat Pasal 1 ayat (3) UUD 1945
menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara hukum, sehingga apapun yang dilakukan
warga negara Indonesia harus berdasarkan hukum yang berlaku. Ketentuan ini juga
mempunyai konsekuensi terhadap peradilan pidana kita, dimana KUHAP kita
sekarang menganut asas praduga tak bersalah, yang mana tiap orang wajib di duga
tak bersalah sampai dibuktikan sebaliknya di pengadilan atas putusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap atau Inkracth van Gewijsde sehingga
tindakan-tindakan main hakim sendiri adalah melawan hukum karena tiap orang
dianggap tak bersalah kecuali putusan mengatakan sebaliknya. Oleh karena
tindakan main hakim sendiri dilarang di Indonesia dan dapat diancam pidana
dengan menggunakan beberapa pasal dalam KUHP, seperti pasal 170 tentang
pengeroyokan, pasal 282 ayat (1) tindak kesusialaan disepan hukum, pasal
penganiayaan (351 s/d 358), pasal 333 tentang perampasan kemerdekaan seseorang,
pasal 368 tentang pengancaman, dll
sesuai tindakan main hakim sendiri yang diakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan penjelasan diatas maka sekarang
kita tahu bahwa “Persekusi” berbeda dengan “main hakim sendiri” baik dari
perbuatannya sampai dengan pengaturan hukumnya memiliki perbedaan, oleh karena
itu saya mengharapkan kepada kawan pembaca agar tidak keliru lagi dalam
memberikan nama terhadap suatu kasus, apakah itu “persekusi” atau itu adalah
“main hakim sendiri”. Demikian yang bisa saya jelaskan semoga bermanfaat,
apabila terdapat kesalahan atau kekuranagan silahkan ditambahkan.<br />
Terima kasih.<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-37089805803361502122017-11-17T11:20:00.003+07:002017-11-17T11:20:45.451+07:00Hukum Meng-cover Lagu Menurut UU No. 28 Tahun 2014<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Oleh M. Reynaldhy Kegart</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pada
zaman sekarang musik hampir diputar di setiap tempat, seperti di cafe,
restoran, mall baik sebagai sarana hiburan atau untuk menarik perhatian. Hal
ini menjadikan industri musik menjadi industri yang cukup menjanjikan, sehingga
akan memacu para pencipta lagu untuk terus berkreativitas dan berkarya
mengeluarkan <i>single</i> atau album baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Namun
disayangkan begitu banyaknya kasus pelanggaran hak cipta dalam industri musik yang
terjadi di Indonesia, seperti plagiat dan pembajakan yang tentu saja sangat
merugikan para pencipta lagu. Salah satu contohnya seperti Lagu berjudul Akad
dari band Payung Teduh. Seiring dengan keterkenalannya, sejumlah orang
menyanyikan ulang (meng-<i>cover</i>) lagu
tersebut. Namun, ternyata sejumlah pihak telah melakukan pelanggaran atas hak
cipta lagu itu, karena <i>cover version </i>yang
dibuat bertujuan komersial atau dengan kata lain menjual rekaman nyanyian ulang
mereka atas lagu tersebut tanpa seizin dari pihak Payung Teduh dan pihak Payung
Teduh merasa keberatan atas hal tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Istilah
hak cipta itu sendiri diusulkan pertama kalinya oleh Prof. St. Moh. Syah, S.H.
pada Kongres Kebudayaan di Bandung tahun 1951 (yang kemudian diterima oleh
Kongres tersebut) sebagai pengganti istilah hak pengarang yang dianggap kurang
luas cakupan pengertiannya. Istilah hak pengarang tersebut merupaan terjemahan
dari istilah bahasa Belanda <i>Auteurs Recht.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Menurut
Pasal 1 angka 1 UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Hak Cipta adalah hak
eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
Pejelasan Pasal 4 UUHC, Hak ekslusif adalah hak yang semata-mata diperuntukan
bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memfaatkan hak
tersebut tanpa seizin pemegangnya. Hak ekslusif terdiri dari hak moral dan hak
ekonomi .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Berdasarkan
Pasal 8 UUHC jo Pasal 9 UUHC Hak ekonomi merupakan hak eksklusif Pencipta atau
Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan. Diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">a.
penerbitan Ciptaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">b.
Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">c.
penerjemahan Ciptaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">d.
pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">e.
Pendistribusian Ciptaan atau salinannya;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">f.
pertunjukan Ciptaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">g.
Pengumuman Ciptaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">h.
Komunikasi Ciptaan; dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">i.
penyewaan Ciptaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Cover version</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">
merupakan hasil reproduksi atau membawakan ulang sebuah lagu yang sebelumnya
pernah direkam dan dibawakan penyanyi/artis lain dengan cara yang berbeda. Jika
dikaitkan dengan unsur-unsur hak ekonomi dalam Pasal 9, tindakan meng-<i>cover</i> ini termasuk dalam kualifikasi pengadaptasian,
pengaransemenan, dan pentransformasian ciptaan, seperti pada Pasal 9 huruf d.
Oleh karena itu, lagu-lagu <i>cover</i> yang
diciptakan, apalagi untuk tujuan komersial, pencantuman nama penyanyi asli
dan/atau pencipta lagu saja pada karya <i>cover</i>
tentu tidak cukup untuk menghindari tuntutan hukum pemegang hak cipta. Apabila
ingin menikmati hak ekonomi atas suatu ciptaan orang lain agar tidak melanggar
hak cipta, maka perlu memperoleh izin (lisensi) dari pencipta/pemegang hak
cipta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Menurut
Pasal 1 angka 20 UU 28 Tahun 2014, Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan
oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak ekonomi atas Ciptaannya atau produk Hak Terkait dengan syarat
tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jika
terjadi pelanggaran atas hak ekonomi, orang yang melanggar Pasal 9 UUHC diancam
pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 113 UUHC: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">(1)
Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">(2)
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">(3)
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dengan
demikian, setiap orang yang meng-<i>cover </i>lagu
orang lain tanpa seizin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta dengan tujuan
komersial diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Namun,
pihak yang meng-<i>cove</i>r ini masih bisa
bernafas lega karena menurut Pasal 120 UUHC tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini merupakan delik aduan. Jadi, ketika Pencipta atau
Pemegang Hak Cipta tidak melakukan aduan terhadap kasus pelanggaran Hak Cipta
yang terkualifikasi tindak pidana ke pada pihak yang berwajib, maka kasus
tersebut tidak bisa di proses menurut hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dasar Hukum : UU NO. 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Referensi : Ajip Rosidi, <i>Undang-Undang Hak Cipta 1982, Pandangan
Seorang Awam</i>, Jakarta, Djambatan, 1984<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-73719304440823594522017-11-11T12:53:00.003+07:002017-11-11T12:55:47.635+07:00Perjanjian Kawin<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Oleh:</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Delia Kartiyani<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"> Perjanjian kawin adalah perjanjian
yang dibuat oleh pria dan wanita sebelum dilangsungkannya perkawinan mereka,
perjanjian kawin ini untuk mengatur akibat-akibat perkawinan yang menyangkut
harta kekayaan. Perjanjian kawin lebih bersifat hukum kekeluargaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"> Menurut ketentuan pasal 147 B.W,
perjanjian kawin harus dibuat dengan akta notaris dan harus dibuat pada saat
sebelum perkawinan dilangsungkan. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, maka
perjanjian kawin itu batal. Dengan kata lain, akta notaris ini adalah syarat
mutlak tentang adanya perjanjian kawin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"> Menurut pasal 147 ayat 2 B.W.,
perjanjian kawin mulai berlaku saat dilangsungkannya perkawinan dan tidak boleh
ditentukan waktu yang lain. Maksudnya adalah, agar selama perkawinan tersebut,
hanya mungkin berlaku satu keadaan mengenai harta perkawinan suami isteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"> Pasal 154 B.W. menentukan bahwa
perjanjian kawin, seperti hadiah-hadiah karena perkawinan, tidak akan berlaku
(gugur) bila tidak diikuti dengan suatu perkawinan. Ketentuan pasal ini
ditafsirkan bahwa perjanjian kawin itu gugur (tidak berlaku) bila calon suami
isteri yang bersangkutan tidak jadi melangsungkan perkawinannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"> Bentuk perjanjian kawin:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Persatuan
Untung Rugi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Persatuan
seperti ini dapat diadakan dengan 2 cara, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">perjanjian
kawin dengan kebersamaan untung rugi terjadi bila calon suami istri menyatakan
dengan tegas bahwa mereka menghendaki bentuk perjanjian kawin itu dalam akta
perjanjian kawin. (pasal 155 B.W)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">dengan
memperjanjikan bahwa calon suami isteri meniadakan kebersamaan harta kekayaan
(pasal 144 B.W)<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Menurut
Pitlo, pengertian untung rugi dapat digunakan dalam dua arti, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">saldo
(sisa) yang ada pada akhir perkawinan mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">keuntungan
(winst) berupa semua aktiva. Sedangkan kerugian (verlies) adalah semua pasiva.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Harta
pribadi milik suami atau isteri bukan termasuk katogeri untung rugi. Dalam
pasal 157 B.W dimasukkan kedalam keuntungan karena ada tambahan harta kekayaan
suami isteri selama perkawinan yang disebabkan oleh:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">hasil
harta kekayaan mereka: sewa rumah, bunga uang, deviden, saham, dsb. Serta
pendapatan mereka masing-masing sebagai hasil usaha dan kerajinan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Tabungan
pendapatan-pendapatan yang tidak terhabiskan, yang telah dikurangi dengan berbagaipengeluaran.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Penentuan
Hasil dan Pendapatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Ketentuan ini menentukan bahwa antara
suami dan isteri hanya akan ada kebersamaan hasil dan pendapatan, sehingga
tidak ada kebersamaan bulat dan tidak ada pula kebersamaan untung rugi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Dalam hal ini ada 3 jenis harta
kekayaan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">harta
pribadi suami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">harta
pribadi isteri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">harta
persatuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Mengenai kebersamaan hasil dan
pendapatan ini, apabila kebersamaan tersebut menunjukkan kerugian maka si suami
lah yang bertanggung jawab, istri tidak turut bertanggungjawab. Bila kebersamaan
ini menimbulkan keuntungan, maka keuntungan akan dibagi dua antara suami dan
isteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif";">Referensi:
Prof. Ali Afandi, S.H., 1984, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), PT. Bina Aksara, Jakarta<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-38569057064968015162017-11-01T15:32:00.003+07:002017-11-01T15:33:21.198+07:00Penegakkan Hukum “Absortus Provocatus” Di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-9LLe8DwKPtE/WfmGUYoBRwI/AAAAAAAAAd0/cpDWz57feaQ-aG14mTcN63o3DujQd4tmwCLcBGAs/s1600/aborsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="640" height="200" src="https://4.bp.blogspot.com/-9LLe8DwKPtE/WfmGUYoBRwI/AAAAAAAAAd0/cpDWz57feaQ-aG14mTcN63o3DujQd4tmwCLcBGAs/s320/aborsi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Oleh : Ahmad Husni .U<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Absortus
Provocatus</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">?? Apa itu pastinya tidak asing lagi di telinga
pendegaran kalian semua. Apalagi jika di lihat dari kata “<i>Absortus</i>” tentunya sudah bisa di bayangkan apa sih<i> Absortus Provocatus</i> itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Absortus
Provocatus </span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berasal dari bahasa latin yang berarti
keguguran karena kesengajaan. Dalam kamus latin Indonesia sendiri, abortus di
artikan sebagai wiladah sebelum waktunya atau keguguran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada dasarnya kata
abortus dalam bahasa latin artinya sama dengan kata aborsi dalam bahasa
indonesia yang merupakan terjemahan dari kata
abortion dalam bahasa inggris. Namun kata abortus atau aborsi itu di
atas masih mengandung arti yang sangat amat luas sekali. Hal ini dengan jelas
di tegsakan dalam Black’s Law Dictionary. Dimana kata abotion (Inggris) yang di
terjemahkan dalam bahasa indonesia menjadi aborsi mengandung dua arti
sekaligus:“tetapi juga karena di sengaja atau terjadi karena adanya campur
tangan (provokasi) manusia”. Oleh karena itu untuk membatasi makna yang terlalu
luas tersebut maka dalam buku karya suryono ekotama istilah <i>abortus provoctus</i> (dalam bahasa
latin) yang menyebut pengguguran
kandungan yang di sengaja oleh manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap
manusia tentu mempunyai hak masing-masing dalam hidup, salah satunya Hak Asasi
Manusia tentang hak-hak wanita secara khusus yang diatur dalam UU N0.39/1999. Dalam Pasal 1 angka 1 UU No.39/1999 yang
diartikan sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Namun dalam UU No.39/1999 ini
tidak di singgung sama sekali tentang soal perlindungan khusus terhadap fungsi
reproduksi bagi perempuan yang mengalami sexual harassement, khususnya perkosaan.
Sementara itu dalam penjelasan pasal 9 ayat (1) UU No.39/1999 di sebutkan:
“Setiap orang berhak atas hidup, mempertahankan kehidupan dan meningkatkan
taraf hidupnya. Hak atas kehidupan ini bahkan juga melekat pada bayi yang belum
lahir atau orang yang terpidana mati Dalam hal atau keadaan yang luar biasa
yaitu demi kepentingan hidup ibunya dalam kasus aborsi atau berdasarkan putusan
pengadilan dalam kasus pidana mati, maka tindakan aborsi atau pidana mati dalam
hal atau kondisi tersebut masih dapat di ijinkan. Hanya dalam dual hal tersebut
itulakh hak untuk hidup di batasi”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KUHP mengatur berbagai macam kejahatan
maupaun pelanggaran. Salah satunya kejahatan yang diatur dalam KUHP adalah
masalah Abortus Provocatus Ketentuan mengenai abortus provocatus dapat dijumpai
dalam BAB XIV Buku Kedua KUHP tentang kejahatan terhadap kesusialaan (khususnya
pasal 299), BAB XIX KUHP tentang kejahatan terhadap nyawa (khususnya pasal
346-349). Sementara Undang-Undang kesehatan mengatur mengenai masalah aborsi
yang secara substansial berbeda dengan KUHP. Aborsi sendiri dalam undang-udang
kesehatan diatur dalam pasal 75 s/d 78
UU No.36 Tahun 2009 . Dalam kasus Abortus Provocatsu, minimal ada dua
orang yang terkena ancaman pidana, yakni si perempuan itu sendiri yang hamil
serta barang siapa yang senagaja membantu si peremmpuan tersebut menggugurkan
kandungannya. Dalam KUHP ini tidak diberikan penjelasan mengenai pengertian
kandungan itu sendiri dan memberikan arti yang jelas mengenai aborsi dan
membunuh (mematikan) kandungan. Dengan demikian kita mengetahui bahwa KUHP
hanya mengatur mengenai <i>aborsi provocatus kriminalis</i>, dimana semua jenis
aborsi dilarang dan tidak diperbolehkan oleh undang-undang apapun alasannya,
Pengaturan <i>aborsi provocatus </i>di dalam KUHP yang merupakan warisan zaman
belanda bertentangan dengan landasan dan politik hukum yaitu “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteran umum berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 karena melarang <i>aborsi provocatus </i>tanpa
pengecualian”. Hal ini dirasa sangat memberatkan kalangan medis yang terpaksa
harus melakukan aborsi provocatus untuk menyelamatkan jiwa si ibu yang selama
ini merupakan pengecualian diluar perundang-undangan. Kebutuhan akan peraturan
perundang undangan baru tersebut dipenuhi dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pengganti UU No 23 Tahun 1992. Pada perkembangannya peraturan
mengenai <i>aborsi provocatus </i>atau <i>aborsi kriminalis </i>dapat dijumpai
dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jika<i> </i>pada Pasal 299 dan
346-349 KUHP tidak ada diatur masalah <i>aborsi provocatus medicalis.</i> Apabila ditelaah lebih jauh, kedua
peraturan tersebut berbeda satu sama lain. KUHP mengenal larangan <i>aborsi
provocatus </i>tanpa kecuali, termasuk <i>aborsi</i> <i>provocatus medicalis </i>atau
<i>aborsi provocatus therapeuticus</i>. Tetapi Undangundang No 36 Tahun 2009
justru memperbolehkan terjadi <i>aborsi provocatus</i> <i>medicalis </i>dengan
spesifikasi <i>therapeutics</i>. Dalam konteks hukum pidana, terjadilah
perbedaan antara peraturan perundang-undangan yang lama (KUHP) dengan peraturan
perundang-undangan yang baru. Padahal peraturan perundang undangan disini
berlaku asas <i>“lex posteriori derogat legi priori“</i>. Asas ini beranggapan
bahwa jika diundangkan peraturan baru dengan tidak mencabut peraturan lama yang
mengatur materi yang sama dan keduannya saling bertentangan satu sama lain,
maka peraturan yang baru itu mengalahkan atau melumpuhkan peraturan yang
lama11. </span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, Pasal 75 UU No 36 Tahun 2009 yang mengatur tentang <i>aborsi
provocatus medicinalis </i>tetap dapat berlaku di Indonesia meskipun sebenarnya
aturan berbeda dengan rumusan aborsi provocatus criminalis menurut KUHP. Asas
ini berfungsi untuk menjelaskan berlakunya pasal 75-78 ketika harus
dikontfrontasikan dengan pasal-pasal KUHP yang mengatur masalah <i>abortus
provocatus</i>. Melihat rumusan Pasal 75 UU No 36 Tahun 2009 tampaklah bahwa
dengan jelas UU No 36 Tahun 2009 melarang aborsi kecuali untuk jenis <i>aborsi</i>
<i>provocatus therapeuticus </i>(aborsi yang dilakukan untuk menyelamatkan jiwa
si ibu dan atau janinnya). Dalam dunia kedokteran <i>aborsi provocatus
medicalis</i> dapat dilakukan jika nyawa si ibu terancam bahaya maut dan juga
dapat dilakukan jika anak yang akan lahir diperkirakan mengalami cacat berat
dan diindikasikan tidak dapat hidup diluar kandungan, misalnya janin menderita
kelainan <i>ectopia</i> <i>kordalis </i>(janin yang akan dilahirkan tanpa
dinding dada sehingga terlihat jantungnya)<i>, rakiskisis </i>(janin yang akan
lahir dengan tulang punggung terbuka tanpa ditutupi kulit) maupun <i>anensefalus
</i>(janin akan dilahirkan tanpa otak besar).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu hal yang merupakan kelebihan dari
pasal-pasal aborsi provocatus Undang-undang No 36 tahun 2009 adalah ketentuan
pidananya. Ancaman pidana yang diberikan terhadap pelaku <i>aborsi provocatus
kriminalis </i>jauh lebih berat dari pada ancaman pidana sejenis KUHP. Dalam
Pasal 194 Undang-undang No 36 Tahun 2009 pidana yang diancam adalah pidana
penjara paling lama 10 tahun. Dan pidana denda paling banyak
Rp.1.000.000.000.000,- (satu milyar). Sedangkan dalam KUHP, Pidana yang diancam
paling lama hanya 4 tahun penjara atau denda paling banyak tiga ribu rupiah
(Pasal 299 KUHP), paling lama empat tahun penjara (Pasal 346 KUHP), Paling lama
dua belas tahun penjara (Pasal 347 KUHP), dan paling lama lima tahun enam bulan
penjara (Pasal 348 KUHP).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketentuan pidana mengenai <i>aborsi
provocatus kriminalis </i>dalam Undang undang No 36 Tahun 2009 dianggap Relevan
karena mengandung umum dan prevensi khusus untuk menekan angka kejahatan aborsi
kriminalis. Dengan merasakan ancaman pidana yang demikian beratnya itu, diharapkan
para pelaku <i>aborsi criminalis </i>menjadi jera dan tidak mengulangi
perbuatannya, dalam dunia hukum hal ini disebut sebagai prevensi khusus, yaitu
usaha pencegahannya agar pelaku <i>aborsi provocatus kriminalis </i>tidak lagi
mengulangi perbuatannya. Sedangkan prevensi umumnya berlaku bagi warga
masyarakat karena mempertimbangkan baik-baik sebelum melakukan aborsi dari pada
terkena sanksi pidana yang amat berat tersebut. Prevensi umum dan prevensi
khusus inilah yang diharapkan oleh para pembentuk Undang-undang dapat menekan
seminimal mungkin angka kejahatan aborsi provocatus di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi dari uraian diatas dapat di tarik
kesimpulan bahwa engaturan Hukum tentang aborsi diatur dalam KUHP dan UU
Kesehatan No 36 Tahun 2009 Menurut Pengaturan Hukum, dalam hukum pidana
Indonesia (KUHP) <i>abortus provocatus criminalis </i>dilarang dan diancam
hukuman pidana tanpa memandang latar belakang dilakukannya dan orang yang melakukan
yaitu semua orang baik pelaku maupun penolong abortus. Ini diatur dalam Pasal
346, 347, 348, dan 349 KUHP. Sedangkan Undang undang No 36 Tahun 2009 Pasal 75,
76, 77 jo Pasal 194 tentang Kesehatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">memberikan pengecualian abortus dengan alasan
medis yang dikenal dengan <i>abortus provocatus medicalis </i>Mengenai legalisasi
terhadap korban perkosaan dan legalisasi aborsi di Indonesia masih menuai
berbagai pro dan kontra dikalangan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dasar Hukum : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.UU N0.39/1999 Hak Asasi Manusia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.KUHP <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.UUD 1945 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ekotama, suryono, Harum Pudjiarto dan
widiartama, <i>Abortus Povocatus, bagi
korban perkosaan perspektif: Viktimologi dan hukum pidana</i>. Universitas
Atmajaya, Yogyakarta, 2000.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jmpk/article/viewFile/3541/1695">https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jmpk/article/viewFile/3541/1695</a><span class="MsoHyperlink"><span style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<a href="http://e-journal.uajy.ac.id/8124/1/JURNAL.pdf">http://e-journal.uajy.ac.id/8124/1/JURNAL.pdf</a><o:p></o:p></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-56922150072826644542017-10-25T19:00:00.000+07:002017-10-25T19:01:03.320+07:00Hukum Pengangkutan Darat di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-Jzp4EfLEY8g/WfB7z9YeyNI/AAAAAAAAAdY/fHlDTeQTf2opLdaewY4WaD00gBUfnyw0gCLcBGAs/s1600/61388763513_freesize.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="402" data-original-width="650" height="197" src="https://2.bp.blogspot.com/-Jzp4EfLEY8g/WfB7z9YeyNI/AAAAAAAAAdY/fHlDTeQTf2opLdaewY4WaD00gBUfnyw0gCLcBGAs/s320/61388763513_freesize.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh:
Rachmasari Anna Khoirunnisa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengangkutan
merupakan sarana yang penting dan strategis dalam memperlancar laju
perekonomian, meningkatkan produktivitas negara serta mempengaruhi aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya pengangkutan tercermin pada semakin
meningkatnya kebutuhan jasa pengangkutan dalam memperlancar mobilitas barang
maupun orang, dari dan keseluruh pelosok tanah air, bahkan dari dan keluar
negri.</span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> pengangkutan memegang peranan yang mutlak, sebab tanpa
pengangkutan perusahaan akan mengalami kesulitan untuk dapat berjalan..</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengangkutan
menurut “Abdul Kadir Muhammad ialah, proses kegiatan memuat barang atau
penumpang ke dalam alat pengangkutan, membawa barang atau penumpang dari tempat
pemuatan ke tempat tujuan dan menurunkan barang atau penumpang dari alat
pengangkut ke tempat ditentukan” Ada tiga jenis pengangkutan yaitu pengangkutan
darat, pengangkutan laut, dan pengangkutan udara yang semuanya itu diatur
didalam Undang-Undang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Sejatinya Pengangkutan
darat terdiri dari pengangkutan orang dan pengangkutan barang dengan melalui
jalan umum. </span><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Pengangkutan
melalui jalan umum adalah pengangkutan yang dilakukan dengan mengunakan
kendaraan sebagai suatu alat angkut di jalan yang terdiri dari kendaraan bermotor
dan kendaraan tidak bermotor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Kendaraan
bermotor : 1.Sepeda Motor, 2. Mobil Penumpang 3. Mobil Bus 4.Mobil Barang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengangkutan
Orang Dalam KUHD maupun KUHPerdata tidak
diatur tentang pengangkutan orang melalui darat dan perairan darat sehingga ketentuan
tentang perjanjian pengangkutan di darat dapat didasarkan pada ketentuan umum
tentang perjanjian pada umumnya yaitu Pasal 1338 dan 1339 KUHPerdata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengangkutan
darat diatur dalam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.KUHD Buku I BAB V bagian 2 dan 3 pasal 90-98<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.UU No. 23 Tahun 2007 tentang perkeratapian;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.UU No. 6 Tahun 1984 tentang Pos<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5.22
Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aspek dari PENGANGKUTAN BARANG meliputi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1) Perjanjian Pengangkutan Barang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terletak
dalam bagian II buku 1 KUHD tentang Ekspeditur yang menentukan bahwa perjanjian
pengangkutan tidak bersifat konsensual tetapi tertulis. Namun apabila surat
muatan tidak ada perjanjian tidak batal dan tidak ada sanksi sehingga surat
muatan disini hanya sebagai tanda bukti telah ada perjanjian pengangkutan.
Surat muatan hanya ditandatangani oleh pengirim/ ekspeditur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2) Pengangkut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengangkut
adalah pihak yang langsung mengadakan perjanjian pengangkutan. Jadi dialah yang
bertanggungjawab secara langsung terhadap pengirim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3) Kewajiban Pengangkut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> A. Menyelenggarakan pengangkutan dengan
sebaik-baiknya dari tempat pemberangkatan
sampai ke tempat tujuan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> B.
Mengusahakan agar barang-barang yang diangkut tetap dalam keadaan
lengkap tidak rusak untuk diserahkan pada pihak yang dialamati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4) Hak Pengangkut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> A. Menerima pembayaran dari biaya
pengangkutan yang sudah diselenggarakan;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">B. Apabila
terjadi sengketa tentang biaya pengangkutan maka dapat diajukan ke Pengadilan Negeri setempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5) Tanggung Jawab Pengangkut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> A.Menyelenggarakan
pengangkutan barang dari tempat asal sampai ke tempat tujuan dengan selamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> B.Berdasarkan
Pasal 91 KUHD pengangkut harus mengganti kerugian yang diderita oleh para pihak yang dirugikan. Namun pengangkut dapat mengelak dari sanksi tersebut dengan
membuktikan bahwa ketidaksempurnaan prestasi tersebut disebabkan oleh:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">- Cacat yang melekat pada barang itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">- Kesalahan dan atau kelalaian sendiri pada
pengirim/ ekspeditur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">- Keadaan memaksa (overmacht)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> C. Luas
batas tanggung jawab pengangkut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">- Kerugian yang nyata-nyata sudah diderita<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">- Keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh
apabila prestasi pengangkut sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">6). Kerugian
terbatas pada kerugian yang layak dapat diperkirakan pada saat perjanjian
diadakan dan merupakan akibat langsung dan seketika dan tidak terlaksananya
perjanjian pengangkutan.Pada dasarnya pengangkutan mempunyai dua nilai kegunaan
yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "times new roman" , serif;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Kegunaan nilai tempat (Place Utility), pengangkutan
akan menciptakan suatu nilai tempat atau nilai kegunaan dan kenaikan/tambahan
nilai ekonomi dari suatu komoditi barang yang diciptakan dengan mengangkutnya
atau memindahannya dari suatu tempat atau daerah dimana barang tersebut
mempunyai kegunaan yang lebih kecil ketempat atau daerah dimana barang trsebut
mempunyai kegunaan yang besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"> B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Kegunaan nilai waktu (time utility)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0px;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Dengan adanya
pengangkutan berarti dapat dimungkinkan terjadinya suatu perpin</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">dahan suatu
barang dari suatu tempat ketempat lain dimana barang itu lebih diperlukan tepat
pada waktunya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pengangkutan
merupakan sarana yang penting dan strategis dalam memperlancar laju
perekonomian, meningkatkan produktivitas negara serta mempengaruhi aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya pengangkutan tercermin pada semakin
meningkatnya kebutuhan jasa pengangkutan dalam memperlancar mobilitas barang
maupun orang, dari dan keseluruh pelosok tanah air, bahkan dari dan keluar
negri</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Pengangkutan
adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Pengangkutan
yang ada di <span class="f38mhc">Indonesia</span> terdiri dari pengangkutan
darat, laut dan udara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pengangkutan
darat terdiri dari pengangkutan orang dan pengangkutan barang dengan melalui
jalan umum. Perjanjian pengangkutan tidak bersifat konsensual tetapi tertulis.
Namun apabila surat muatan tidak ada perjanjian tidak batal dan tidak ada
sanksi sehingga surat muatan disini hanya sebagai tanda bukti telah ada
perjanjian pengangkutan. Surat muatan hanya ditandatangani oleh pengirim/ ekspeditur.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">DASAR HUKUM <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KUHD Buku I
BAB V bagian 2 dan 3 pasal 90-98<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">UU No. 23
Tahun 2007 tentang perkeratapian;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">UU No. 6 Tahun
1984 tentang Pos<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">22 Tahun 2009
Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sumber : 1. Prof.Abdulkadir Muhammad, S.H., Hukum
pengangkutan Niaga,2008,PT citra Aditya Bakti.Bandung<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span>LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-33345522069294953552017-10-21T16:06:00.002+07:002017-10-21T16:13:16.167+07:00Perlindungan Hukum terhadap Korban Tindak Pidana<div class="MsoNormal">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-wtJ1qIsOgQA/WesPoYiU60I/AAAAAAAAAdA/7bePJPsxoyQldSAt-wkGrvqB4K6FA4GhgCLcBGAs/s1600/030617103937_lpsk-proaktif-proses-permohonan-perlindungan-korban.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="317" data-original-width="660" height="153" src="https://4.bp.blogspot.com/-wtJ1qIsOgQA/WesPoYiU60I/AAAAAAAAAdA/7bePJPsxoyQldSAt-wkGrvqB4K6FA4GhgCLcBGAs/s320/030617103937_lpsk-proaktif-proses-permohonan-perlindungan-korban.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh
: Handy</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="background: white;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="background: white;">Korban</span></b><span style="background: white;"> adalah mereka yang menderita jasmaniah dan
rohaniah sebagai akibat tindakan orang lain yang mencari pemenuhan diri sendiri
atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi yang
menderita, Korban diartikan bukan hanya sekedar korban yang menderita langsung,
akan tetapi korban tidak langsung pun juga
mengalami penderitaan yang
dapat diklarifikasikan sebagai korban suatu kejahatan tidaklah harus
berupa individu atau perorangan, tetapi bisa berupa kelompok orang, masyarakat
atau juga badan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;">Kedudukan korban tidak secara
eksplisit diatur dalam KUHAP, kecuali terhadap korban yang juga berkedudukan
sebagai saksi, sehingga ketentuan dan jaminan perlindungan diberikan kepada
korban yang juga menjadi saksi dalam setiap proses peradilan pidana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;">Sementara itu, Undang-Undang Perlindungan
Saksi dan Korban mengatur perlindungan terhadap saksi dan/atau korban, baik itu
terhadap korban yang juga menjadi saksi, korban yang tidak menjadi saksi dan
juga anggota keluarganya. Sehingga, jaminan perlindungan terhadap korban tindak
pidana dan terutama terhadap korban pelanggaran HAM berat diatur sesuai
ketentuan Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;">Adapun jaminan perlindungan
terhadap korban tindak pidana, dapat berupa perlindungan saksi, pemberian
bantuan, restitusi, dan kompensasi sebagaimana ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagaimana telah disebut di atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;">Di Indonesia sendiri terdapat
lembaga yang mengatur tentang hak –hak saksi dan korban. LPSK (lembaga
perlindungan saksi dan korban) ini bertugas untuk membantu setiap hal yang dibutuhkan oleh korban dan Mengenai wewenang dari lembaga
perlindungan korban dan saksi.Dengan kelengkapan perangkat perundang – undangan
yang mengatur ruang lingkup perlindungan hak korban dan saksi beserta komisi
atau lembaga yang menjalankan fungsi untuk itu diharapkan perlindungan korban
dan saksi menjadi lebih baik. Mengingat pada kenyataannya kejahatan tidak
mungkin dapat dihilangkan dan hanya dapat dikurangi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pasal 1 butir 6 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006
menyatakan bahwa <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<i> perlindungan adalah segala upaya pemenuhan hak
dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban
yang wajib dilaksanakan oleh LPSK atau lembaga lainnya sesuai ketentuan Undang
– Undang.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk perlindungan yang dapat diberikan Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban (“LPSK”) kepada saksi dan korban tindak pidana,
sesuai ketentuan Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, dan Pasal 10 UU No. 13
Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (“UU 13/2006”).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sesuai ketentuan Pasal 1 angka 3 UU 13/2006, LPSK adalah
lembaga yang bertugas dan berwenang untuk memberikan perlindungan dan hak-hak
lain kepada Saksi dan/atau Korban.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk-bentuk perlindungan yang diberikan LPSK kepada saksi
dan korban dapat dikategorikan sebagai berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Perlindungan
fisik dan psikis: Pengamanan dan pengawalan,penempatan di rumah aman, mendapat
identitas baru, bantuan medis dan pemberian kesaksian tanpa hadir langsung di
pengadilan, bantuan rehabilitasi psiko-sosial.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Perlindungan
hukum: Keringanan hukuman, dan saksi dan korban serta pelapor tidak dapat
dituntut secara hukum (Pasal 10 UU 13/2006).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. Pemenuhan hak
prosedural saksi: Pendampingan, mendapat penerjemah, mendapat informasi
mengenai perkembangan kasus, penggantian biaya transportasi, mendapat nasihat
hukum, bantuan biaya hidup sementara sampai batas waktu perlindungan dan lain
sebagainya sesuai ketentuan Pasal 5 UU 13/2006.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Barda Nawawi Arief (1998), dalam hukum pidana
positif yang berlaku pada saat ini perlindungan korban lebih banyak merupakan
“perlindungan abstrak” atau “perlindungan tidak langsung”. Artinya, berbagi
rumusan tindak pidana dalam peraturan perundang-undangan selama ini pada
hakikatnya telah ada perlindungan in abstracto secara langsung terhadap
kepentingan hukum hak asasi korban. Konsep perlindungan korban kejahatan menurut
Barda Nawawi Arief dapat dilihat dari
dua makna yaitu :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1.Dapat diartikan sebagai perlindungan hukum untuk tidak
menjadi korban tindak pidana “berarti perlindungan HAM atau untuk kepentingan
hukum seseorang”;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Dapat diartikan sebagai “perlindungan untuk memperoleh
jaminan/santunan hukum atas penderitaan/kerugian orang yang telah menjadi
korban tindak pidana” (identik dengan penyantunan korban). Bentuk santunan itu
dapat berupa pemulihan nama baik (rehabilitas), pemulihan keseimbangan batin
(antara lain, dengan permaafan) pemberian ganti rugi (restitusi, kompensasi,
jaminan/santunan kesejahteraan sosial), dan sebagainya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari dua makna perlindungan korban di atas pada dasarnya ada
dua sifat perlindungan yang dapat diberikan secara langsung oleh hukum.
Pertama; bersifat preventif, yaitu berupa perlindungan hukum tidak menjadi
korban tindak pidana dan kedua; bersifat represif yaitu berupa perlindungan
untuk memperoleh jaminan/santunan hukum atas penderitaan/kerugian orang yang
telah menjadi korban tindak pidana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terkait dua sifat perlindungan korban yang dapat diberikan
oleh hukum pada hakikatnya perlindungan yang bersifat preventif dan represif
memegang peranan yang sama pentingnya dalam memberikan perlindungan terhadap
masyarakat, mengingat masyarakat yang menjadi korban tidak boleh begitu saja
dibiarkan menderita tanpa ada upaya perlindungan apapun dari negara. Pada
lingkup pencegahan, hukum harus ditekankan pada pencegahan masyarakat melakukan
tindak pidana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari berbagai pemamparan diatas, Terkait perlindungan Korban
tindak Pidana tidak diatur secara eksplisit dalam KUHAP namun diatur dalam
Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban No 13 tahun 2006 yang mempunyai
beberapa bentuk Perlindungan Terhadap Korban, Namun Barda Nawawi Arief
menyatakan bahwa perlindungan korban merupakan perlindungan abstrak.Ayo diskusi
di kolom komentar Bagaimana kawan-kawan menangapi hal ini? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dasar hukum:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Refrensi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bambang Waluyo,Viktimologi (Perlindungan Korban dan Saksi),2012,Sinar
Grafika,Jakarta <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white;">
</span></div>
<div class="MsoNormal">
Barda Nawawi Arief, Beberapa aspek kebijakan penegakan dan
pengembangan hukum pidana,1998,Citra Aditya Bakti,Bandung<o:p></o:p></div>
</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-84001201664379336252017-10-18T15:10:00.002+07:002017-10-18T15:10:23.821+07:00Mengenal Peraturan Pembatalan Perkawinan di Indonesia<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh :
Casey Aprodita<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tahukah kalian
mengapa perkawinan dapat dibatalkan? Dengan mengkaitkan diadakannya pengawasan perkawinan
oleh pegawai Kementrian Agama, ditujukan tidak lain adalah agar tidak
terjadinya perkawinan yang dilarang atau melanggar peraturan-peraturan tentang
Perkawinan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pembatalan Perkawinan
adalah pembatalan hubungan suami istri sesudah dilangsungkan akan nikah. Selain
itu pembatalan perkawinan juga tindakan putusan pengadilan yang menyatakan
bahwa perkawinan yang dilaksanakan tidak sah akibatnya perkawinan itu dianggap
tidak pernah ada. Maka akibatnya segala sesuatu yang dihasilkan dari perkawinan
itu menjadi batal dan semuanya dianggap tidak pernah terjadi pula<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Perkawinan dapat
dibatalkan, apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan
perkawinan.Syarat-syarat perkawinan yang dimaksud adalah persyaratan usia kedua
calon mempelai, persyaratan kerelaan kedua calon mempelai, persyaratan izin
orangtua kedua mempelai, persyaratan administrasi, dan sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya berkaitan dengan rukun dan syarat-syarat sahnya perkawinan
menurut Undang-Undang No.9 tahun 1975<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kemudian, alasan
lainnya tentang sah tidaknya perkawinan tersebut oleh pasangan suami isteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Alasan perkawinan
dapat dibatalkan apabila:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Seorang suami
yang melakukan poligami tanpa izin dari Pengadilan Agama;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Perempuan yang
dikawini ternyata kemudian diketahui masih menjadi istri pria lain yang sah;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Perempuan yang
dikawini ternyata masih dalam iddah dari suami pertama;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">d.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Perkawinan yang
melanggar batas umur perkawinan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7 UU No.
1/1974;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">e.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Perkawinan yang
dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak atau
perkawinan tidak dilangsungkan pegawai pencatatan yang berwenang;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">f.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Perkawinan yang
dilaksanakan dengan paksaan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">g.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Adanya kekeliruan
(<i>dwaling</i>) ataupun salah sangka
terhadap suami atau istri;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">h.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Tidak
dicatatkannya suatu perkawinan oleh pegawai pencatatan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">i.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt;">Adanya kebohongan
yang ditutupi atau penipuan yang dilakukan salah satu suami atau istri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam ketentuannya,
pembatalan perkawinan dapat diajukan maksimal 6 bulan setelah menyadari
terjadinya salah sangka diantara suami dan istri. Lebih dari jangka waktu 6
bulan tersebut, maka hak tersebut gugur. Ketentuan ini terdapat pada Pasal 27
Ayat (3) UU No. 1/1974.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pasalnya pembatalan
perkawinan dapat diajukan kepada Pengadilan Agama Islam untuk diputuskan suatu
perkawinan tersebut batal oleh Hakim. Ketentuan ini terdapat di <b>Pasal 25 UU No. 1/1974 tentang Perkawinan</b>,
“<i>Permohonan Pembatalan Perkawinan
diajukan kepada Pengadilan dalam daerah hukum dimana perkawinan dilangsungkan
atau ditempat tinggal kedua suami istri, suami atau isteri.</i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Yang dapat mengajukan
pembatalan perkawinan anta sebagaimana disebut dalam Pasal 23 UU NO.1 /1974 sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">1. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke
atas dari suami atau isteri;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">2. Suami atau isteri;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">3. Pejabat yang berwenang hanya selama
perkawinan belum diputuskan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">4. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal
16 UU ini dan setiap orang yang mempunyai kepentingan hukum secara langsung
terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maka dari itu, adanya
pembatalan perkawinan itu dikarenakan adanya keragu-raguan di kalangan
masyarakat tentang perkawinan dan tidak adanya ketentuan siapa yang dapat
memutuskan sah atau tidaknya perkawinan tersebut. Dalam ketentuannya pembatalan
perkawinan diajukan oleh suami atau istri maupun orang tua pasangan tersebut.
Pengajuan diajukan kepada Pengadilan Agama dan terdapat maksimal 6 bulan
setelah menyadari terjadinya salah sangka diantara pasangan suami istri.
Terdapat perbedaan antara perceraian dan pembatalan perkawinan, yaitu pihak
yang mengajukan, alasan-alasan perceraian maupun pembatalan perkawinan dan
akibat hukumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dasar hukum: UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-top: 12.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Refrensi: Dr. R. Wirjono Prodjodikoro, S.H. 1984. <i>Hukum Perkawinan di Indonesia</i>. Jakarta:
Sumur Bandung.<o:p></o:p></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-25423287237058474162017-10-14T09:29:00.004+07:002017-10-14T09:33:24.449+07:00Mengulas Pemahaman Dasar Perjanjian Sepihak dan Perjanjian Timbal Balik<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; line-height: 115%;">Oleh : Nurul Alfaruni Safitri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Apa yang kalian ketahui
tentang hukum perjanjian? Pasti banyak di antara kalian ketika mendengar kata
“perjanjian” langsung </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">ter</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">pikir</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">an adalah mengenai dua pihak yang saling mengikatkan
diri. Definisi tersebut tidak salah, hanya saja kurang sempurna. Suatu perjanjian
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih. Suatu rumusan perjanjian tersebut umumnya
dimaksudkan untuk memberikan batasan atau pedoman mengenai peristiwa apa saja
yang termasuk dalam ruang lingkup perjanjian
dan mengesampingkan peristiwa-peristiwa yang tidak termasuk perjanjian.
Perjanjian merupakan salah satu dari sumber perikatan, yang melahirkan sejumlah
perikatan yaitu lahirnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan oleh
perjanjian yang bersangkutan. Perjanjian ini pastilah merupakan bagian dari
yang diatur dalam hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Pada dasarnya, hukum
mengatur suatu hubungan hukum dan tiap-tiap hubungan hukum mempunyai dua segi
yaitu pada satu pihak ia merupakan hak dan pihak yang lain merupakan kewajiban,
demikian peristiwa hukum itu hakikatnya menjadi perantara konkretisasi atas
hukum (hukum obyektif) menjadi hubungan hak dan kewajiban yang melekat pada
subyek hukum tertentu (hukum subyektif). Dapat dikatakan bahwa peristiwa hukum
merupakan peristiwa yang menimbulkan akibat hukum dalam arti, ada hak dan
kewajiban yang muncul bagi para pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut
yang diberikan oleh hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Berangkat dari
peristiwa hukum inilah yang kemudian ada dua jenis perjanjian yang merupakan
isi dari tindakan hukum dua/banyak pihak (perjanjian). Dua jenis perjanjian ini
antara lain perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik, yang nantinya akan
kita bahas lebih lanjut mengenai contoh dari salah satu perjanjian ini.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"> Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang
akibat hukumnya hanya membebani kewajiban pada pihak yang satu dan memberikan
hak kepada pihak lainnya. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Perjanjian timbal balik adalah
perjanjian yang akibat hukumnya membebani kewajiban dan memberikan hak kepada
kedua belah pihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Perjanjian itu sendiri
diatur dalam pasal-pasal dalam KUHPerdata. Definisi perjanjian diatur dalam
pasal 1313 KUH Perdata, yang sudah dijabarkan di atas. Namun, dalam rumusan
Pasal 1313 tersebut, mengandung suatu kelemahan. Kelemahannya adalah rumusan
tersebut dinilai terlalu luas dan terlalu sempit. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Terlalu luas pada kata “perbuatan” yang
kemudian dipersempit menjadi “perbuatan hukum” karena kata perbuatan mengandung
maksud sekaligus juga dengan bukan perbuatan hukum. Terlalu sempit karena
definisi tersebut hanya mencakup perjanjian sepihak saja, padahal jenis
perjanjian seperti yang disebutkan diatas ada dua, yaitu ada perjanjian timbal
balik. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan dengan fakta yang ada, maka
ditambahkan kata “atau keduanya saling mengikatkan diri” di belakangnya.
Sehingga rumusan pasal 1313 KUH Perdata menjadi “Suatu perjanjian adalah suatu <b>perbuatan hukum</b> dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih <b>atau</b> dimana <b>kedua belah pihak saling mengikatkan dirinya</b>.” Pasal yang menyatakan bahwa perjanjian sebagai
sumber perikatan diatur dalam Pasal 1233 KUH Perdata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Contoh kasus untuk mengetahui apakah itu
perjanjian sepihak atau perjanjian timbal balik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Kasus : Tsani
adalah seorang mahasiswa baru fakultas hukum UNSOED. Oleh karena suatu hal yang
mendesak, mengharuskan ia untuk pergi dengan jarak yang cukup memakan waktu
jika ditempuh dengan jalan kaki. Kemudian ia memutuskan untuk meminjam sepeda
motor milik temannya pukul 12.30, dan temannya pun mengiyakan peminjaman
tersebut. Namun, Tsani memakai sepeda motor tersubut pukul 14.00. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Jawab: Tsani </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">ialah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">A, teman Tsani </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">ialah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">B<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">A
------------------------------------------------ B<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">K---------------pengembalian-----------------H<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Dari gambaran bagan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kasus ini merupakan contoh dari perjanjian sepihak, dimana
pihak yang satu memiliki hak dan pihak yang lain memiliki kewajiban (dalam hal
ini pengembalian sepeda motor). Perjanjian sepihak dalam kasus tersebut adalah
perjanjian pinjam pakai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Kasus: Seorang
A selaku penjual, telah menyepakati untuk menjual sepeda miliknya dengan harga
Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada B selaku pembeli. Selain hal
tersebut, tidak ada hal-hal lain yang dibicarakan untuk disepakati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Jawab:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">A
---------------------------------------------- B<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">K------------Penyerahan
Benda-------------H > Perikatan
(pokok)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">H------------Pembayaran
Harga------------K > Perikatan
(pokok)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">K------------Cacat
Tersembunyi------------H > Perikatan
(assessoir)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Dari bagan di atas, disimpulkan bahwa
kasus tersebut merupakan perjanjian timbal balik, dimana masing-masing pihak
mempunyai hak dan kewajiban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Diketahui dalam bagan ada perikatan
pokok dan perikatan assessoir. Perikatan pokok adalah perikatan yang timbul dan
hapusnya dapat berdiri sendiri, tidak bergantung yang lain. Sedangkan perikatan
assessoir adalah perikatan yang timbul dan hapusnya tergantung pada perikatan
pokok yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Jadi, dari pemaparan penjelasan mengenai
perjanjian di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk mengetahui apakah
perjanjian itu termasuk perjanjian sepihak atau perjanjian timbal balik adalah
dengan melihat dari hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing pihak. Semoga,
sekilas penjelasan mengenai perjanjian ini, dapat membantu teman-teman dalam
memahami perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Dasar Hukum : </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Kitab
Undang-undang Hukum Perdata (BW)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Sumber :</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "times new roman" , "serif"; line-height: 115%;">Wakhid,
Nur. 2017. Hukum Perjanjian. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.<span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-59007107329081097072017-10-10T18:52:00.000+07:002017-10-10T19:06:24.575+07:00 AKSI DAMAI SELAMATKAN SELAMET : Tindakan Represifitas dari Aparat Penegak Hukum<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-I8ZuyRgdXug/Wdy1DeRFFAI/AAAAAAAAAck/Yu_TTMFHUwwzSvZgph3y_2JxnKPN-l6sgCLcBGAs/s1600/13493.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-I8ZuyRgdXug/Wdy1DeRFFAI/AAAAAAAAAck/Yu_TTMFHUwwzSvZgph3y_2JxnKPN-l6sgCLcBGAs/s320/13493.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-NwFnYc2_sYs/Wdy1NAPqU4I/AAAAAAAAAcs/1_DeP9wnWZwBdCkzv8RJApemEs2kXEcjQCLcBGAs/s1600/13494.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="800" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-NwFnYc2_sYs/Wdy1NAPqU4I/AAAAAAAAAcs/1_DeP9wnWZwBdCkzv8RJApemEs2kXEcjQCLcBGAs/s320/13494.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Oleh Div Penelitian LKHS<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>“Setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat “ </i>merupakan ketentuan Undang-Undang Dasar
1945 pasal 28E,Berdasarkan kententuan dalam pasal 28E menyatakan Kebebasan
berekspresi termasuk kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak paling
mendasar dalam kehidupan bernegara dan menyampaikan pendapat adalah hak setiap
warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya
secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada hari Senin (9/10/2017)
Aliansi Selamatkan slamet melakukan aksi damai yang bertujuan menolak proyek
Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi (PLTP) yang berada di Gunung Slamet,Sejatinya
pemerintah telah memberikan izin kepada PT SAE (PT Sejahtera Alam Energy) untuk
menggunakan hutan Gunung Slamet seluas 488.28 hektar sesuai dengan Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) tahap eksplorasi nomor 20/1/IPPKH/PMA/2016,
walaupun sampai sekarang PT SAE baru melakukan ekplorasi Hutang di Gunung
Slamet tidak lebih dari 45 Hektar, ya seluas 44,999 hektar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pasalnya setelah melakukan dua kali aksi, sejauh ini
demonstran menilai belum ada titik terang penghentian pembangunan PLTP. Padahal
dampak negatif PLTP sudah sangat terasa mulai dari Sungai Prukut yang
berkali-kali alami keruh, mengalir bercampur lumpur sampai turunnya hewan liar
ke lahan-lahan warga sebab hutan lindung di Gunung Slamet telah dibabat.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kronologis dari Aksi damai yang dilakukan Aliansi Selamatkan
Slamet pada hari senin mulai dari pagi Titik kumpul berada di IAIN Purwokerto
kemudian Longmarch ke kantor bupati banyumas,Masa Aksi Aliansi Selamet telah
tiba di depan pendopo pemerintah daerah banyumas. Seluruh aparat Kepolisian
Sudah Menunggu dengan barisan 150 orang.Bupati tidak kunjung datang menemui
Massa Aksi dengan dalil Bupati keluar kota sehingga memberikan Mandat kepada
perwakilannya untuk menemui Massa Aksi, Massa Aksi masih tetap semangat,
melakukan orasi ilmiah bertahan dilokasi dengan membuat Tenda Perjuangan sampai bertemu nya dengan Bupati Banyumas dan
terpenuhi Tuntutannya yaitu mencabut
izin pltp Gunung Selamet.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penangung Jawab aksi damai Aliansi Selamet pada hari senin
adanya 3 Koordinator yang terdiri Kota,Desa dan Mahasiswa.Izin melakukan Aksi
Damai Selamatkan Selamet sudah di lakukan oleh Aliansi Selamet berupa Izin
surat pemberitahuan akan melakukan Aksi Damai kepada Polsek setempat,Pers, dan
Kantor Bupati , Hingga pukul 18:00 WIB. Massa Aksi belum menemui bupati
banyumas sehingga perwakilan Aliansi Selamet menemui Aparat Penegak hukum untuk
melakukan negosiasi namun pihak Aparat penegak hukum menolak melakukan
Negosiasi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada Malam Hari Aliansi Selamet melakukan panggung budaya di
depan Kantor Bupati Banyumas, disisi lain panggung, puluhan polisi,satpol pp
dan brimob sedang bersiap untuk membubarkan panggung kebudayaan, Unit Pasukan
pemegang senjata gas air mata dan K-9(anjing yg dilatih oleh kepolisian ) sudah
bersiap mengusir massa Aksi, Tepat pukul 22:00 aparat Penegak hukum memberikan
peringatan terakhir kepada Massa Aksi untuk membubarkan diri .<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seketika di gaungkan Peringatan terakhir seluruh aparat
penegak hukum keluar dari kantor bupati banyumas membubarkan aksi damai secara
paksa dan menghancurkan tenda perjuangan Aliansi Selamet. Pihak Aparat Penegak
Hukum telah melanggar hak-hak kebebasan berpendapat dan melakukan tindakan
Represifitas terhadap Massa Aksi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain itu, ada beberapa perekam tindakan represif tersebut
yang di intervensi dengan diperintahkan untuk menghapus dokumen rekaman video
bahkan ada beberapa ponsel yang disita oleh Aparat Penegak Hukum.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk Represifitas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
dengan : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.Pemukulan Terhadap massa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.Penendangan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.Perampasan Kamera <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.Penangkapan Massa Aksi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Barang-barang yang dirusak dan diambil diataranya :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.Hp 2(satu)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.Motor 2 (satu)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.Mobil Komando Kaca Pecah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.Tenda Dihancurkan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5.Mega Phone 1 (satu)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
6.Kaca Mata<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sejumlah Massa Aksi ditarik dan dipukuli kemudian dilakukan
penangkapan terhadap Massa Aksi berjumlah 24 orang yang hingga kini masih
ditahan sampai adanya Jaminan pembebasan penahanan dan 32 orang lainnya
dipukuli berdasarkan data dari tim Advokasi Aliansi Selamatkan Selamet. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“ya pada Aksi Damai Aliansi Selamet terdapat massa Aksi
terkena dampak Represeifitas dari Aparat Penegak Hukum berupa
Pemukulan,Penendangan dan Perampasan Kamera “ Ujar Farouq, kepala Redaksi Pro
justitia yang sedang bertugas meliput membenarkan peristiwa tersebut<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Undang-Undang Nomor 9
Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum (“UU 9/1998”)
<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
“Demonstrasi merupakan salah satu bentuk penyampaian
pendapat di muka umum. Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang
atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya di
muka umum yang dijamin oleh UUD 1945. Demonstrasi dibolehkan oleh hukum
sepanjang mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku “ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Jenis
Demonstrasi Yang Dilarang<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Meskipun demonstrasi diperbolehkan sebagai bentuk
penyampaian pendapat di muka umum, namun ada beberapa jenis demo yang dilarang,
beberapa di antaranya yaitu:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>1. Demo yang Menyatakan Permusuhan, Kebencian atau
Penghinaan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Dilarang melakukan demo dengan cara:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a.menyatakan
permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan
rakyat Indonesia;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.mengeluarkan
perasaan atau perbuatan permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu
agama yang dianut di Indonesia;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c.menyiarkan,
mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum yang
mengandung pernyataan permusuhan, kebencian atau penghinaan di antara atau
terhadap golongan-golongan rakyat Indonesia;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
d.lisan atau
tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana atau kekerasan terhadap
penguasa umum atau tidak menuruti ketentuan undang-undang maupun perintah
jabatan;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
e.menyiarkan,
mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan yang menghasut supaya
melakukan perbuatan pidana, menentang penguasa umum dengan kekerasan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>2. Demo di Lingkungan Istana Kepresidenan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Tak hanya di lingkungan istana Kepresidenan, aksi demo juga
dilarang dilakukan di tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan
udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek
vital nasional.[9] <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>3. Demo di Luar Waktu yang Ditentukan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Aksi demo hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu sebagai
berikut<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a. di tempat terbuka antara pukul 06.00 s.d. pukul 18.00
waktu setempat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.di tempat tertutup antara pukul 06.00 s.d. pukul 22.00
waktu setempat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>4. Demo Tanpa Pemberitahuan Tertulis Kepada
Polri<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Demo wajib diberitahukan secara tertulis kepada Polri oleh
yang bersangkutan, pemimpin, atau penanggung jawab kelompok. Pemberitahuan
tersebut disampaikan selambat-lambatnya 3x24 jam sebelum kegiatan dimulai dan
telah diterima oleh Polri setempat.[11]<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>5. Demo yang Melibatkan Benda-Benda yang
Membahayakan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Peserta demo dilarang membawa benda-benda yang membahayakan.[12]
Selain itu, juga dilarang mengangkut benda-benda yang dapat menimbulkan ledakan
yang membahayakan jiwa dan/atau barang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Negara menjamin memberikan perlindungan terhadap Massa Aksi
dan mendapat perlakuan yang sama dihadapan hukum, sebagaimana diatur <b>Pasal
28D UUD 1945 </b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
"Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum” <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum
memang dilindungi oleh konstitusi, yakni dalam Pasal 28E UUD 1945. Lebih jauh
mengenai mekanisme pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum diatur dalam
UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum (UU
9/1998).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Memang, dalam pelaksanaannya, penyampaian pendapat di muka
umum (demonstrasi) dapat menimbulkan kericuhan dan diperlukan adanya
pengamanan. Untuk itu, pemerintah memberikan amanat kepada Polri dalam Pasal 13
ayat (3) UU 9/1998 yakni dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum,
Polri bertanggung jawab menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin keamanan dan
ketertiban umum sesuai dengan prosedur yang berlaku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terkait pelaksanaan demonstrasi sebagai perwujudan
penyampaian pendapat di muka umum kemudian ditetapkan Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan, Pelayanan, Pengamanan dan Penanganan Perkara Penyampaian
Pendapat di Muka Umum (Perkapolri 9/2008) sebagai pedoman dalam rangka
pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum dan pedoman dalam rangka
pemberian standar pelayanan, pengamanan kegiatan dan penanganan perkara (dalam
penyampaian pendapat di muka umum, agar proses kemerdekaan penyampaian pendapat
dapat berjalan dengan baik dan tertib (Pasal 2 Perkapolri 9/2008).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh
warga negara (demonstrasi), aparatur pemerintah (dalam hal ini Polri)
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk (Pasal 13 Perkapolri 9/2008)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a.melindungi hak
asasi manusia<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.menghargai asas
legalitas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c.menghargai prinsip
praduga tidak bersalah, dan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
d.menyelenggarakan
pengamanan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sehingga, dalam menangani perkara penyampaian pendapat di
muka umum harus selalu diperhatikan tindakan petugas yang dapat membedakan
antara pelaku yang anarkis dan peserta penyampaian pendapat di muka umum
lainnya yang tidak terlibat pelanggaran hukum (Pasal 23 ayat [1] Perkapolri 9/2008)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a.terhadap peserta yang taat hukum harus tetap
di berikan perlindungan hukum<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.terhadap pelaku
pelanggar hukum harus dilakukan tindakan tegas dan proporsional<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c.terhadap pelaku yang anarkis dilakukan
tindakan tegas dan diupayakan menangkap pelaku dan berupaya menghentikan
tindakan anarkis dimaksud.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Melihat kondisi di lapangan pada saat terjadi demonstrasi,
memang kadangkala diperlukan adanya upaya paksa. Namun, ditentukan dalam Pasal
24 Perkapolri 9/2008 bahwa dalam menerapkan upaya paksa harus dihindari
terjadinya hal-hal yang kontra produktif, misalnya:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a.tindakan
aparat yang spontanitas dan emosional, misalnya mengejar pelaku, membalas
melempar pelaku, menangkap dengan kasar dengan menganiaya atau memukul;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.keluar dari
ikatan satuan/formasi dan melakukan pengejaran massa secara perorangan;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c.tidak patuh
dan taat kepada perintah kepala satuan lapangan yang bertanggung jawab sesuai
tingkatannya;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
d.tindakan
aparat yang melampaui kewenangannya;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
e.tindakan
aparat yang melakukan kekerasan, penganiayaan, pelecehan, melanggar HAM;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
f.melakukan
perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di samping itu, ada peraturan lain<b> </b>yang terkait dengan pengamanan demonstrasi ini yaitu Peraturan
Kapolri No. 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa (Protap Dalmas).
Aturan yang lazim disebut Protap itu tidak mengenal ada kondisi khusus yang
bisa dijadikan dasar aparat polisi melakukan tindakan represif. Dalam kondisi
apapun, Protap justru menegaskan bahwa anggota satuan dalmas dilarang bersikap
arogan dan terpancing perilaku massa. Protap juga jelas-jelas melarang anggota
satuan dalmas melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur.
Bahkan hal rinci, seperti mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan seksual, atau
memaki-maki pengunjuk rasa pun dilarang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pasal 7 ayat (1) Protap Dalmas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hal-hal yang dilarang dilakukan satuan dalmas:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.bersikap
arogan dan terpancing oleh perilaku massa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.melakukan
tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.membawa
peralatan di luar peralatan dalmas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.membawa
senjata tajam dan peluru tajam<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5.keluar dari
ikatan satuan/formasi dan melakukan pengejaran massa secara perseorangan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
6.mundur
membelakangi massa pengunjuk rasa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
7.mengucapkan
kata-kata kotor, pelecehan seksual/perbuatan asusila, memaki-maki pengunjuk rasa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
8.melakukan
perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di samping larangan, Protap juga memuat kewajiban. Yang
ditempatkan paling atas adalah kewajiban menghormati HAM setiap pengunjuk rasa.
Tidak hanya itu, satuan dalmas juga diwajibkan untuk melayani dan mengamankan
pengunjuk rasa sesuai ketentuan, melindungi jiwa dan harta, tetap menjaga dan
mempertahankan situasi hingga unjuk rasa selesai, dan patuh pada atasan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada prinsipnya, aparat yang bertugas mengamankan jalannya
demonstrasi tidak memiliki kewenangan untuk memukul demonstran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mengenai tongkat yang
dibawa oleh aparat, memang berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara
Bertindak Dalam Penanggulangan Huru Hara (“Perkapolri 8/2010”)¸aparat
diperlengkapi antara lain dengan tameng sekat, tameng pelindung, tongkat lecut,
tongkat sodok, kedok gas, gas air mata, dan pelontar granat gas air mata.
Tongkat Lecut adalah tongkat rotan berwarna hitam dengan garis tengah 2 (dua)
cm dengan panjang 90 (sembilan puluh) cm yang dilengkapi dengan tali pengaman
pada bagian belakang tongkat, aman digunakan untuk melecut/memukul bagian tubuh
dengan ayunan satu tangan kecepatan sedang. Sedangkan tongkat sodok adalah
tongkat rotan berwarna hitam dengan garis tengah 3 (tiga) cm dengan panjang 200
(dua ratus) cm, aman digunakan untuk mendorong massa yang akan melawan petugas
(lihat Pasal 1 angka 14 dan 15 Perkapolri 8/2010).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mengulas sedikit Aksi
Damai yang dilakukan Aliansi Selamet hingga pukul 18:00, kemudian perwakilan
Aliansi Selamet ingin melakukan Negosiasi terhadap Aparat Penegak Hukum tetapi
tidak mengindahkan nya. Sehingga Aliansi Selamet membuat suatu Panggung
Kebudayaan yang disi oleh TEATRIKAL,puisi dan musik . sudah tidak adanya unsur
Aksi/Demonstrasi pada malam hari namun adanya Panggung Kebudayaan.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seharusnya(<i>Das Sollen</i>)
Apart penegak Hukum berkewajiban dan bertanggung jawab melindungi hak asasi
manusia,menyelenggarakan keaman dan perlindungan terhadap Massa Aksi,Senyatanya
(Das sien) Aparat Penegak Hukum melakukan tindakan represifitas dengan beberapa
bentuk seperti penendangan,pemukulan dan perampasan Kamera (Bukan Senjata
tajam) menurut (Pasal 13 Perkapolri
9/2008).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Massa Aksi yang melakukan Pelanggaran yang telah tertangkap
harus diperlakukan secara manusiawi (tidak boleh dianiaya, diseret, dilecehkan,
dan sebagainya) Pada senin malam hari Apart Penegak Hukum melakukan tindakan
represifitas sewenang2nya dengan memukul dan menyeret Massa Aksi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi Pemukulan yang dilakukan oleh aparat yang bertugas
mengamankan jalannya demonstrasi adalah bentuk pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku terkait dengan hak warga negara untuk menyampaikan
pendapat di muka umum dan tidak sepatutnya Aparat Penegak Hukum melakukan
tindakan represifitas terhadap Massa Aksi .<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sumber<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.BEM UNSOED, Kronologis Aksi Damai Aliansi Selamet<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.Cah Unsoed , Kronologis Aksi Damai Aliansi Selamet<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.Faruq, Kepala Redaksi Pro Justitia <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.Tim Advokasi Aliansi Selamet <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5.Sumber foto 1 , Postingan line Iqra <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
6.Sumber foto 2, Postingan Cah Unsoed <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dasar Hukum <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1.Undang-Undang
Dasar 1945;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2.Undang-Undang
No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3.Peraturan
Kapolri No. 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4.Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan, Pelayanan, Pengamanan dan Penanganan Perkara Penyampaian
Pendapat di Muka Umum;<o:p></o:p></div>
5.Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Lintas Ganti dan Cara Bertindak Dalam Penanggulangan Huru Hara.<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-61560252262009571052017-09-24T11:36:00.002+07:002017-09-28T22:17:30.625+07:00MENGENAL INTERVENSI DALAM ACARA PERDATA<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Oleh : Aditya Edo Primantoro</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Intervensi adalah campur tangan atau ikut serta pihak
ke-3 yang mempunyai kepentingan kedalam suatu perkara perdata yang sedang
berjalan (berproses) antara pihak penggugat dengan pihak tergugat. Jika ada
pihak ketiga yang merasa memiliki kepentingan terhadap perkara tersebut, maka
dia dapat melibatkan dirinya atau dilibatkan oleh salah satu pihak dalam
perkara tersebut. Inilah yang biasa disebut dengan Intervensi. Dalam melakukan
intervensi, pihak ketiga dapat melakukannya sebagai Penggugat Intervensi atau
Tergugat Intervensi. Dasar Hukum Intervensisejatinya tidak diatur dalam HIR
(Herzien Indonesis Reglement) dan RBg (Rechtsreglement Buitengewesten). Namun,
pengaturannya dapat kita temui dalam </span>RV (Reglement of de Rechtsvordering). Menurut Pasal 279 RV, dikatakan bahwa,</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">“Barangsiapa mempunyai kepentingan
dalam suatu perkara perdata yang sedang berjalan antara pihak-pihak lain dapat
menuntut untuk mengabungkan diri atau campur tangan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Bentuk-BentukIntervensi dalam Acara
Perdata meliputi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">1. Tussenkomt (Menengahi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">“Intervensi bentuk Tussenkomt
Merupakan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara perdata sebagai pihak yang
berkepentingan untuk membela kepentingannya sendiri “<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Ciri-ciri tussenkomst:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Sebagai pihak ketiga yang
berkepentingan secara sukarela dan berdiri sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Adanya kepentingan untuk mencegah
timbulnya kerugian, atau kehilangan haknya yang mungkin terancam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Melawan kepentingan kedua belah
pihak yang berperkara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Dengan memasukkan tuntutan terhadap
pihak-pihak yang berperkara (Penggabungan tuntutan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Contoh Konkretnya adalah “A sebagai
seorang ahli waris menuntut B yang menguasai harta peninggalan agar menyerahkan
harta peninggalan tersebut, kemudian datang C mengintervensi sengketa antara A
dan B dengan tuntutan bahwa dialah yang berhak atas harta peninggalan tersebut
berdasarkan testament”.<o:p></o:p></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">2. Voeging ( Menyertai )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">“intervensi bentuk voeging yakni pihak
ketiga mencampuri sengketa yang sedang berlangsung antara penggugat dan
tergugat dengan bersikap memihak kepada salah satu pihak, biasanya pihak
tergugat dan dimaksudkan untuk melindungi kepentingan hukumnya sendiri dengan
membela salah satu pihak yang bersengketa “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Ciri-ciri voeging:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Sebagai pihak yang berkepentingan
secara sukarela dan berdiri sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- berpihak kepada salah satu pihak
dari penggugat atau tergugat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Adanya kepentingan hukum untuk
melindungi dirinya sendiri dengan jalan membela salah satu yang bersengketa.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Memasukkan tuntutan terhadap
pihak-pihak yang berperkara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Contoh konkretnya adalah :“ A
menggugat B untuk pembayaran suatu utang. C mendengar perihal itu menjadi kaget
dan mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah suatu utang, akan tetapi adalah
modal untuk usaha dagang bersama antara A, B dan C.Oleh karena itu C mencampuri
gugatan dan memihak atau menggabungkan diri kepada B.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Bentuk Vrijwaring merupakan bentuk
dari Intervensi, namun bentuk intervensi dari Vrijwaring ini berbeda dengan
Tussenkomt dan Voeging . Dikatakan berbeda Intervensi Vrijwaring adalah
Intervensi yang tidak sukarela ( Dipaksa).<o:p></o:p></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">3. Vrijwaring (Penanggungan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">“ Intervensi Vrijwaring juga dianggap
sebagai pihak ketiga, namun keterlibatannya bukan karena pihak ketiga itu yang
berkepentingan, melainkan karena dianggap sebagai penanggung (garantie) oleh
salah satu pihak, biasanya tergugat, sehingga dengan melibatkan pihak ketiga
itu akan dibebaskan dari pihak yang menggugatnya akibat putusan tentang pokok
perkara “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Ciri-Ciri Vrijwaring<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Merupakan penggabungan tuntutan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Salah satu pihak yang bersengketa
menarik pihak ketiga didalam sengketa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">- Keikut sertaan pihak ketiga timbul
karena dipaksa dan bukan karena kehendaknya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Menurut Sudikno Mertokusumo (1998: 74)
, Vrijwaring terbagi atas dua yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">1. Vrijwaring Formil (Garantie
Formelle) terjadi jika seseorang diwajibkan untuk menjamin orang lain menikmati
suatu hak atau benda terhadap suatu yang bersifat kebendaan, seperti penjual
yang harus menanggung pembeli dari gangguan pihak ketiga (pasal 1492 BW). Dalam
kaitannya dengan Vrijwaring, jika ternyata pembeli ini (Mis A) kemudian digugat
oleh C, karena B dulunya menjual barang C kepada A, maka B dapat ditarik
sebagai Vrijwaring.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">2. Vrijwaring Simple/ Sederhana,
terjadi apabila sekiranya tergugat dikalahkan dalam sengketa yang sedang
berlangsung, ia mempunyai hak untuk menagih kepada pihak ketiga: penanggung
dengan melunasi hutang mempunyai hak untuk menagih kepada Debitur (Vide: Pasal
1839, dan Pasal 1840 BW). Artinya dalam tuntutan itu ada tuntutan penggugat
lawan tergugat (tertanggung) dan tuntutan tergugat lawan pihak ketiga
(penanggung).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Dari berbagai pemaparan di atas.
Jelas,Tussenkomst, pihak ketiga itu menjadi pihak yang Mengintervensi ke pada
para pihak tanpa ada keberpihakannya, dengan maksud untuk membela
kepentingannya sendiri ,Voeging sebagai pihak ketiga yang mempunyai kepentingan
terhadap para pihak dengan memihak kepada salah satu pihak. Dan jelas amat
bebeda lagi dengan Vrijwaring, oleh karena pihak ketiga ditarik secara terpaksa
(bukan kehendak pihak ketiga). Pihak ketiga dianggap sebagai Penanggung atas
perkara yang dituntut oleh penggugat kepada tergugat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Dasar Hukum :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">1. RV: Reglement of de Rechtsvordering
pasal 279/282<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">Refrensi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">1. H. Riduan Syahrani, S.H., Buku
Materi Dasar Hukum Acara Perdata, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2009, Cet. V<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 107%;">2. Mertokusumo, Sudikno. 1982. Hukum
Acara Perdata Indonesia.Yogyakarta Liberty.</span></div>
</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-28248427950499736362017-06-07T23:07:00.002+07:002017-06-07T23:07:38.304+07:00PERTENTANGAN DUA ASAS DALAM HUKUM ACARA PERDATA<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Qantas Rifky</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asas ultra petitum partium atau yang lebih dikenal dengan nama asas ultra petita dalam hukum acara perdata diatur pada ketentuan pasal 178 ayat (2) HIR yang berbunyi “Hakim tidak diizinkan menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak digugat, atau memberikan lebih dari pada yang digugat.”Di dalam penjelasan lebih lanjut dijelaskan yaitu asas ini melarang hakim untuk menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak digugat atau meluluskan yang lebih daripada yang digugat, seperti misalnya apabila seorang penggugat dimenangkan di dalam perkaranya untuk membayar kembali uang yang dipinjam oleh lawannya, akan tetapi ia lupa untuk menuntut agar supaya tergugat dihukum pula membayar bunganya, maka hakim tidak diperkenankan </div>
<div style="text-align: justify;">
diperkenankan menyebutkan dalam putusannya supaya yang kalah itu membayar bunga atas uang pinjaman itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awal munculnya asas ini tidak lain berangkat dari ketentuan asas lain yaitu asas hakim pasif dimana dalam penentuan ruang lingkup dan pokok sengketa para pihaklah yang menetukan. Selain itu segala perakara yang timbul dalam peradilan acara perdata adalah inisiatif dari para pihak ini juga yang menjadikan hakim bersifat pasif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Yahya Harahap, hakim yang mengabulkan tuntutan melebihi posita maupun petitum gugatan , dianggap telah melampaui wewenang aturan ultra vires yakni bertindak melampaui wewenangnya. Apabila putusan mengandung ultra petita , maka putusan tersebut harus dinyatakan cacat meskipun hal itu dilakukan oleh hakim dengan itikad baik maupun sesuai dengan kepentingan umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep dari asas ultra petita dalam hukum acara perdata adalah untuk melindungi kepentingan para pihak yang dikalahkan dalam proses peradilan, sebab apabila hakim memutus melebihi apa yang dituntut/dimohonkan tentu itu akan sangat merugikan bagi pihak yang kalah. apabila ditinjau dari tujuan hukum menurut gustav redbruch maka asas ini sangat membantu untuk terwujudnya keadilan dan kepastian hukum. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun Asas ultra petita yang memberikan batasan kepada hakim agar tidak memutus secara sewenang-wenang dan sesuai apa yang yang dimohonkan oleh pihak yang mengajukan tututan. Namun, disisi lain terdapat salah satu asas yang ada di dalam hukum acara perdata yang menurut penulis asas ini memberikan suatu kesempatan kepada hakim untuk memberikan putusan melebihi apa yang dimohonkan atau dengan kata lain ultra petita. Asas yang dimaksud adalah asas Ex Aequo Et bono , seperti dijelaskan diatas asas ini sebenarnya adalah suatu frase yang digunakan dalam petitum suatu gugatan yang berbunyi “kalau majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya”. Dimana klausula seperti itu memberi suatu asumsi bahwa hakim dapat mengabulkan suatu petitum melebihi apa yang di minta dengan alasan demi keadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asas Ex Aequo Et Bono ini awalnya muncul pada negara – negara anglo saxon yang mneggunakan sistem hukum common law dimana keadilan lah yang lebih diutamakan dan kepastian lebih dikesampingkan. Dalam literatur berbahasa Inggris, ex aequo et bono sering diartikan sebagai “according to the right and good”, atau “from equity and conscience”. Sesuatu yang diputuskan menurut ex aequo et bono adalah sesuatu yang diputuskan “by principles of what is fair and just”. Dari pengertian tersebut terlihat makna yang sangat subyektif sebab klausula ex aequo et bono tersebut sangat condong kepada pribadi dalam diri seseorang atau lebih berbau moral darpada hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kedua penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa secara implisit terdapat pertentangan mengenai konsep dari kedua asas tersebut dimana asas yang satu ada untuk melindungi kepentingan para pihak atau lebih tepatnya pihak yang dikalahkan dan juga untuk kepastian hukum .disisi lain asas yang satunya lebih mengutamakan kpeentingan masyarakat umum dan juga keadilan yang bersifat relatif dimana setiap orang memliki persepsi berbeda mengenai tolak ukur keadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam praktiknya di peradilan, asas ex aequo et bono digunakan agar lebih besar kemungkinan suatu gugatan dikabulkan oleh pengadilan, dimana tuntutan pokok (petitum primair) disertai dengan tuntutan pengganti (petitum subsidair). Isi dari tuntutan itu berbunyi: “ex aequo et bono” atau “mohon putusan berdasarkan keadilan dan kepatutan”. Tujuannya agar jika tuntutan primair ditolak masih ada kemungkinan dikabulkannya gugatan yang didasarkan atas kebebasan dari hakim serta keadilan, dalam putusan yang dijatuhkan oleh hakim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan adanya pertentangan dari kedua asas ini?apa konsekuensinya? Menutrut penulis dengan adanya pertentangan tersebut maka sebagai konsekuensinya tujuan hukum yang kita kenal tidak dapat diwujudkan secara ideal atau ada salah satu tujuan yang harus dikorbankan. Secara teoritis indonesia merupakan negara hukum dan menganut sisyem civil law yang lebih mengutamakan kepastian, untuk itu semestinya hakim selalu memerhatikan asas ultra petita agar terwujud kepastian hukum dan kepentingan para pihak dapat terlindungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi apakah dengan diakomodirnya asas “Ex aequo et Bono” tersebut mereduksi nilai-nilai dari ultra petita tersebut ataukah menjadi penyeimbang dalam suatu konsekuensi dianutnya Negara hukum bagi indonesia? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ayo diskusi di kolom komentar, apasih pendapat temen-temen tentang hal ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#salamilmiah</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-48538366397661658082017-06-07T23:01:00.001+07:002017-06-07T23:01:09.194+07:00STATUS UNSOED? MUNGKIN SAJA JOMBLO.<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Praja Pangestu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tulisan ini penulis mencoba sedikit menyatukan kepingan-kepingan ilmu yang dangkal ini menjadi sebuah kesimpulan yang juga sama dangkalnya, diharapkan kawan-kawan pembaca sekalian dapat mencoba melengkapi bila ada kekurangan dari ilmu saya yang dangkal ini, selamat membaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Universitas Jendral Soedirman, namanya begitu gagah dan hebat dengan melambangkan seorang pahlawan nan pemberani yaitu Soedirman. Karna rasa penasaran yang begitu saja muncul di otak ini tercetuslah rasa kepo-kepo mengenai kampus soedirman mengawali tulisan ini, bila merujuk dari Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Sistem Akuntansi Universitas Jendral Soedirman pada pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa Unsoed ini ternyata menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Melihat pula Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 65 ternyata memang perguruan tinggi dalam penyelenggaraan otonomi perguruan tinggi dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Belum puas sampai disitu adapula sumber lain dari web pemerintah yaitu Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU, ternyata Unsoed dengan Nomor Penetapan KMK.502/KMK.05/2009 mempunyai status Badan Layanan Umum Penuh lho!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ah makin bingung nih jadinya sama status kampus soedirman ku, sebenarnya BLU itu apa ya? Lalu Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum itu apa ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;</div>
<div style="text-align: justify;">
Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melaksanakan kegiatannya didasarkan pada prinsip Efisiensi dan Produktivitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah pada peraturan ini juga dijelaskan pada pasal 14 bahwa Badan Layanan Umum menerima pendapatan dari anggaran yang bersumber dari APBN/APBD, dan ternyata memang sebagian dana penyelenggaraan Badan Layanan Umum ini dari APBN/APBD juga ternyata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tahu sangat sedikit mengenai Badan Layanan Umum penulis mencoba menafsirkan secara sistematis terhadap peraturan Perundang-undangan lain, yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dalam Pasal 1 angka 3 “Badan Publik adalah lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja</div>
<div style="text-align: justify;">
Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat dan/ atau luar negri”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wah ternyata Unsoed yang termasuk Badan Layanan Umum dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang sebagian dana penyelenggaraannya dari APBN/APBD ini ternyata kalau menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 adalah Badan Publik Juga lho, lalu dapat kita simpulkan bahwa Unsoed juga termasuk Badan Publik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu kalau Unsoed itu juga termasuk Badan Publik, apakah Unsoed juga wajib melakukan pengumuman secara berkala mengenai informasi yang berkaitan dengan Badan Publik, Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait, informasi mengenai keuangan, informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan? Silahkan dijawab masing-masing :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PS. Jika ada kesalahan dalam penarikan kesimpulan kritik dan saran sangat diterima, untuk informasi lebih lengkap dapat dilihat di bagian sumber, jawaban dengan tulisan sangat diharapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Sistem Akuntansi Universitas Jendral Soedirman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Web Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU www.blu.djpbn.kemenkeu.go.id</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#salamilmiah</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-86461973757481391052017-06-07T09:14:00.003+07:002017-06-07T09:14:33.486+07:00KETERBUKAAN INFORMASI ADALAH HAK KITA LHO!<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Praja Pangestu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di hutan yang rimbun pada pagi hari yang terik, seekor burung kecil mendatangi pohon yang menjulang tinggi keatas, ia memanjat ranting demi ranting untuk bertemu pemimpinnya. Sampailah ia ke depan pemimpinnya, lalu sang pemimpin pun bertanya dengan nada yang lantang “hei burung kecil, untuk apa kau kesini?” si burung kecil ini dengan suara pelan pun berkata “kehadiran ku disini hanya ingin bertanya wahai sang pemimpin, kemana semua cadangan makanan yang kita kumpulkan?” si pemimpin dengan angkuh menjawab “kau hanya burung kecil, kau tak perlu tau mengenai cadangan makanan! Pergi!” si burung kecil pun keluar dengan rasa kecewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit prolog untuk mengawali tulisan ini seperti nya sudah memberi gambaran bagaimana keterbukaan informasi adalah penting, kita adalah warga negara Indonesia dan negara pada hakikatnya tidak mempunyai uang, lalu uang negara itu dari mana? Ya dari kita. Lalu saat uang kita di pakai oleh negara, apakah kita hanya diam? dan tanpa tahu menahu mengenai uang kita? Okeh kita bakal bahas lebih lanjut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meninjau kembali Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, melihat konsideran huruf b dapat disimpulkan bahwa keterbukaan informasi publik adalah salah satu ciri penting negara demokratis dan hak memperoleh informasi adalah hak asasi manusia. Wah ternyata Hak Asasi Manusia lho! Lalu sebenarnya arti informasi publik itu apa ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Undang-Undang ini dijelaskan pula yaitu pada pasal 1 angka 2 “Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dana penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan publik yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wah terus badan publik itu apa ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 1 angka 3 “Badan Publik adalah lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat dan/ atau luar negri”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dapat disimpulkan, badan publik adalah badan yang sebagian atau seluruh dananya diambil dari APBN atau APBD atau sumbangan masyarakat dan/ atau luar negri”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dapat disimpulkan, badan publik adalah badan yang sebagian atau seluruh dananya diambil dari APBN atau APBD atau sumbangan masyarakat atau luar negri atau dapat dikatakan dari uang kita. Jadi sebenarnya badan publik memang mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi kepada setiap warga negara yang meminta bahkan pada asasnya setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik lho!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu lalu lalu ada juga lho informasi publik yang harus diumumkan secara berkala, jadi sebenarnya informasi publik ini tidak harus diminta tapi memang WAJIB diumumkan secara berkala seperti; informasi yang berkaitan dengan Badan Publik, Informasi mengenai kegiatan dan Kinerja Badan Publik terkait, informasi mengenai keuangan, informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Jadi informasi-informasi ini “harusnya” tanpa diminta sudah wajib diumumkan lho!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu desa di daerah Baturraden yaitu desa Melung patut dicontoh bagi badan Publik lain dalam menyampaikan informasi berkala ini, karna desa ini secara gamblang menginformasikan pada gor desa Melung mengenai informasi-informasi yang wajib diumumkan secara berkala, tapi memang sangat disayangkan melihat badan publik lain yang sebenarnya mempunyai kewajiban untuk menginformasikan secara berkala tapi mempunyai dalil-dalil yang sangat indah nan menawan untuk mengelak menginformasikan hal-hal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengetahui dasar-dasarnya mengenai informasi publik, bagaimana bila kita coba aplikasikan pada instansi tempat kita menimba-nimba ilmu, sebenarnya instansi yang kita injak ini dananya itu dari mana ya? Sebenarnya instansi yang kita injak ini badan publik bukan ya? Sebenarnya instansi yang kita injak ini mempunyai kewajiban untuk menginformasikan secara berkala tidak ya? Sebenarnya kita itu berhak ga ya untuk memperoleh informasi tersebut? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya silahkan dijawab kawan-kawan pembaca, jika sudah menemukan jawaban-jawaban tersebut mungkin kawan kawan pembaca dapat menarik kesimpulannya sendiri-sendiri, apakah intansi tercinta kita ini dapat dikatakan memenuhi keterbukaan informasi atau tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PS. Informasi lebih lanjut mengenai keterbukaan Informasi Publik dapat dilihat di Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. jika ada yang bingung kita diskusi-diskusi lucu aja mengenai ini di sekre LKHS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-53444551184394053902017-06-07T09:09:00.001+07:002017-06-07T09:09:13.611+07:00TAMPARAN KERAS DARI MEDSOS<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Praja Pangestu</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Beberapa waktu yang lalu, ada sebuah viral di media sosial yang sedikit membuat saya terpana yaitu Afi Nihaya Faradisa. Dari buah pemikirannya yang tajam dan kritis ia menuangkan kepada sebuah tulisan pada salah satu media sosial yang ia beri judul “Warisan”, sebuah tulisan yang sangat kritis mengenai keberagaman yang Indonesia miliki tapi saya sendiri bukan hanya terpana melihat tulisan dari anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ini melainkan juga miris dan tertampar melihat bahwa yang menulis begitu tajam dan kritis ini adalah anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bagaimana tidak, lingkungan saya adalah lingkungan mahasiswa, yang “katanya” pusat orang-orang yang mempunyai pemikiran kritis, yang “katanya” mempunyai budaya ilmiah, yang “katanya” Agent Of Change. Tapi dalam lingkungan saya sendiri, seperti sudah terkikis pemikiran-pemikiran kritis dan juga hilangnya budaya ilmiah seperti membaca literasi maupun menulis ilmiah. Mungkin budaya ilmiah ini sudah berganti makna yang mana dimaknai mahasiswa mungkin, baca literasi adalah “karna besoknya quiz” atau menulis ilmiah adalah “karna diberi tugas oleh dosen” kalau begitu mungkin namanya diganti saja dengan “budaya disuruh dosen”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Padahal budaya ilmiah sangat penting untuk mahasiswa itu sendiri, seperti membaca literasi untuk menambah wawasan keilmuan kita dan tidak menjadikan wawasan ilmu kita terpatok dan terjebak pada wawasan di dalam ruang kelas yang seperti kandang burung didalamnya berada seorang dosen yang berkicau-kicau memberi materi mahasiswa hanya diam terpana mendengar kicauan indah dosen. Lalu menulis ilmiah, yang juga dapat mengasah kerangka berfikir kita, membangun potongan-potongan materi kicauan dosen menjadi sebuah kesimpulan dalam permasalahan, mengasah logika berfikir kita sehingga kita pun terbiasa untuk mengaplikasikan keilmuan kita dalam suatu permasalahan konkret yang ada pada masyarakat bukan hanya mengaplikasikan pada lembaran jawaban pada ujian saja itu juga besoknya lupa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saya sendiri pun merasa malu bila melihat tulisan dari saudara Afi, yang begitu kritis melihat suatu permasalahan yang ada dimasyarakat sedangkan saya ya mungkin hanya membudayakan “budaya disuruh dosen” tapi tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri sekali lagi tidak ada kata TERLAMBAT untuk memperbaiki diri, oleh karena itu mungkin tulisan dari saudara Afi jangan hanya dimaknai bahwa gadis hebat ini adalah orang yang kritis tapi juga kita harus memaknai bahwa ini adalah tamparan keras bagi diri kita yang kata nya “maha” siswa yang mempunyai pemikiran kritis dan budaya ilmiah. Jadi mari kita bangun kembali budaya ilmiah dan pemikiran kritis pada diri kita dan tulisan Afi bisa menjadi pemantik bagi diri kita untuk melanjutkan tulisan-tulisan kritis tentang permasalahan di masyarakat dikemudian hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-87259189013317087142017-06-07T08:51:00.001+07:002017-06-07T09:03:40.593+07:00BALAI DESA MELUNG MENJADI CONTOH TRANSPARANSI BAGI KAMPUS<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Oleh : </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Yusuf Habibullah </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Privatisasi bukanlah merupakan hal yang mungkin tabu lagi dalam benak civitas akademika kampus, dimana hal ini sangatlah sering didengar ketika memang mereka mendengarkan pada materi kuliah maupun ketika sedang berdiskusi, namun hal ini masih sering dijadikan suatu topik permasalahan bagi dampak kehidupan sehari hari, sehingga transparansi sendiri merupakan hal yang didambakan atas suatu privatisasi tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Bahwa privatisasi sendiri memiliki makna seperti yang didefinisikan oleh peacock (1930) mendefinisikan privatisasi sebagai pemindahan kepemilikan industri dari pemerintah ke sector swasta yang berimplikasi bahwa dominasi kepemilikan saham akan berpindah </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">kepemegang saham swasta. Dari definisi tersebut bisa ditarik kesimpulan adanya suatu perpindahan suatu campur tangan urusan publik kepada urusan tertentu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Dapat dilihat lagi ketika hal ini dianalogikan seperti perubahan kata “industri” menjadi “hak”, “pemerintah” menjadi “publik”, saham menjadi “kebijakan” dan swasta menjadi “perorangan atau sekelompok orang tertentu”. Hal ini sangatlah dapat dikaitkan dengan problematika dalam kehidupan kampus yang seolah masih sering dijadikan privatisasi atas konsumsi publik yang seharusnya menjadi hak untuk publik.Sehingga dari definisi tersebutlah dapatpula dikatakan bahwa suatu hak public yaitu hak civitas akademika kampus apablia memang diprivatisasi seolah hal ini sangat berpotensi dalam pengikisan hak yang dilakukan secara sewenang wenang oleh pemerintah kampus terhadap mahasiswa selaku rakyat dalam konsep pemerinthannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Namun apabila hal ini menjadi alibi bagi pemerintahan kampus sebagai tindakan freis ermessen yaitu kebebasan bertindak hingga menciptakan suatu diskresi yang dilakukan oleh pemerintah kampus seharusnya dapat bercermin pada AAUPB (asas-asas umum pemerintahan yang baik), namun selama ini terindikasi bahwa terdapat beberapa asas yang tak terpenuhi seperti asas Perlakuan yang adil (fair play) yaitu pemerintah harus bersifat jujur dan terbuka atau memeberikan kesempatan warganya untuk mengemukakan suara, asas ketelitian, yaitu memperhatikan dan memeperhatikan terhadap berbagai kepentingan, asas keseimbangan yaitu dengan cara untuk menghindarkan kesewenang wenangan. Seolah dari beberapa asas tadi terlewatkan ketika membuat suatu kebijakan yang dimana melibatkan mahasiswa selaku rakyat didalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Padahal disisi lain terdapat suatu pemerintahan kancah daerah dimana terlihat dalam banner-nya perihal transparansi dana, hal ini sehaeusnya menjadi sorot perhatian bagaimana begitu demoikratisnya perihal dana bagaimana pemasukan dan pengeluarannya sehingga tak munculnya bebrabagai kecurigaan antara pemerintah tersebut dengan rakyatnya, hal in dapat dilihat pada banner yang terdapat pada Bali desa Melung yang bertempat di Kedung Banteng , kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tentang pemaparan APBDesa-nya pada tahun 2017.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Dimana dapat dilihat berbagai dana yang digunakan untuk kehidupan dalam masyarakatnya, bahkan hal ini dapat pula membuat msyarkatnya menjadi yakin maupun menjadi sumber edukasi bagi mereka yang apabila ingin lebih mengetahui bagaimana kebijakan dana itu dibuat bahkan kebijakn lain lainnya yang memang menjadi sumber tranparansi bagi masyarakat desa tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Dari hal tersebutlah memanglah seharusya menjadi suatu sorotan pemerintahan pada kampus dengan keterbukaan data dari APBD-nya yang mencerminkan atas tindakan pemerintah yang jujur dan demokrasi, bahkan metode dari pemasangan banner-nya bisa pula menjadi salah satu metode agar terlihatnya kampus yang transparan atas kebijakan kebijakan yang memang dapat dikonsumsi oleh public agar tidak terjadinya prasangka buruk atas pemerintahan dalam kampus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Ketika memang sudah terlihat adanya transparansi dana yang terlihat pada suatu desa yang mana hal ini telah dilakukan oleh pemerintahan yang sekalanya cukup besar, sungguh ironi ketika melihat pemerintahan kancah kecil ini melakukan suatu tindakan yang terindikasi sebagai kesewenang wenangan karena menciptakan suatu kebijakannya yang terlihat atas kepentingannya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Maka dari hal tersebut seharusnya cukuplah atas tindakan privtisasi yang tak jelas arahanya yang seharusnya dapat diubah menjadi transparansi yang merupakan suatu keterbukaan dari mulai proses pembuatan hingga hasil yang apabila hal itu menjadi suatu hak bagi masyarkat kampus yaitu mahasiswa maupun sebagian civitas akademika, bahkan hal ini juga dapat mengikis jiwa kritis mahasiswa yang seharusnya juga bisa menjadi edukasi bagi masyarakat kampus lebi khususnya mahasiswa terkait kebijakan kebijakan yang dikeluarkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Sumber : negarahukum.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">ouritsniyalfirdaus.blogspot.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">balas dengan tulisan ya… :) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<br />LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-16611948388576654262017-06-07T08:39:00.001+07:002017-06-07T08:39:45.045+07:00APA ITU PERCOBAAN TINDAK PIDANA? <br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Oleh : Aditya Edo P</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-WnhQt7S20EY/WTdY9-wtm0I/AAAAAAAAAcA/sPgofZ12on4CJzHJ_6PVpcFj2OOxyvICgCLcB/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://3.bp.blogspot.com/-WnhQt7S20EY/WTdY9-wtm0I/AAAAAAAAAcA/sPgofZ12on4CJzHJ_6PVpcFj2OOxyvICgCLcB/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar : Hukum</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber : www.lintasparlemen.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">'Percobaan' , kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita, seperti kita mengunakan kalimat Percobaan memasak , Percobaan tes drive mobil dan kegiatan-kegiatan wajar yang biasa kita dengar di telinga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tetapi apa yang kawan-kawan pikirkan tentang Percobaan perbuatan tindak pidana ? Percobaan tindak pidana Dalam KUHP disebut Poging dan di atur dalam pasal 53 KUHP, masih abstrak kan seperti apa percobaan tindak pidana itu? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Contoh Konkret seperti ini “ Polan ingin mengambil laptop milik Janto di kostnya , kemudian Polan bobol pintu kostan Janto dengan kunci inggris kemudian ada ibu kost datang, tindakan Polan ingin mencuri laptop janto batal dan kabur“</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Pertanyaan adalah, apakah perbuatan polan bisa dibawa ke meja hijau dengan alasan percobaan pencurian (Poging) ?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Mungkin sebagian mahasiswa fakultas hukum sudah mengetahui apa yang di maksud dengan percobaan tindak pidana, untuk lebih menambah wawasan kawan-kawan mari kita bahas indikator percobaan perbuatan tindak pidana itu seperti apa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pengaturan Percobaan Perbuatan tindak pidana (poging) diatur dalam buku 1 aturan umum pasal 53 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">pasal 53 (1) menyatakan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Syarat-syarat suatu tindak pidana dapat disebut percobaan melakukan tindak pidana adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">1. Niat sudah ada untuk berbuat kejahatan itu;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">2. Orang sudah memulai berbuat kejahatan itu; dan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">3. Perbuatan kejahatan itu tidak jadi sampai selesai, oleh karena terhalang oleh sebab-sebab yang timbul kemudian, tidak terletak dalam kemauan penjahat itu sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">R. Soesilo menjelaskan syarat selanjutnya adalah bahwa kejahatan itu sudah mulai dilakukan. Artinya orang harus sudah mulai dengan melakukan perbuatan pelaksanaan pada kejahatan itu.Kalau belum dimulai atau orang baru melakukan perbuatan persiapan saja untuk mulai berbuat, kejahatan itu tidak dapat dihukum, Rumit ya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mari kita bahas contoh konkret nya “Polan membawa peralatan untuk mebobol pintu janto yang </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">akan mencuri sebuah laptop dalam kostan janto . Ia baru parkir depan kostan janto kemudian ditangkap oleh satpam “ ia tidak dapat dihukum atas percobaan mencuri, karena di sini perbuatan mencuri belum dimulai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Perbuatan polan parkir di depan kostan janto dan membawa peralatan baru dianggap sebagai perbuatan persiapan, jika Polan telah membobol kostan janto dengan peralatan maka di sini perbuatan pelaksanaan pada pencurian dipandang telah dimulai, dan bila waktu itu ditangkap oleh Satpam dan mengaku terus terang, ia dapat dihukum atas percobaan pada pencurian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perbuatan itu sudah boleh dikatakan sebagai perbuatan pelaksanaan, apabila orang telah mulai melakukan suatu elemen dari peristiwa pidana. Jika orang belum memulai dengan melakukan suatu elemen ini, maka perbuatannya itu masih harus dipandang sebagai perbuatan persiapan. Suatu elemen dari delik pencurian ialah “mengambil”, jika pencuri sudah mengacungkan tangannya kepada barang yang akan diambil, itu berarti bahwa ia telah mulai melakukan elemen “mengambil” tersebut</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dengan membongkar, memecah, memanjat, dan sebagainya, maka jika orang telah mulai dengan mengerjakan pembongkaran, pemecahan, pemanjatan, dan sebagainya, perbuatannya sudah boleh dipandang sebagai perbuatan pelaksanaan, meskipun ia belum mulai mengacungkan tangannya pada barang yang hendak diambil. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Nah sekarang makin tambah wawasan kan mengenai apa aja indikator dari Percobaan Tindak pidana ? semoga dengan kawan-kawan mengetahui indikator ini dapat lebih hati hati ya untuk melakukan perbuatan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sumber : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">- R. Soesilo. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Politeia: Bogor.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.</span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-54179364940163111212017-06-07T08:22:00.003+07:002017-06-07T08:22:50.417+07:00CARA ATAU TEKNIK UNTUK MERUMUSKAN PERBUATAN PIDANA<div style="text-align: center;">
Oleh : Praja Pangestu<br />
<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-IA6heAFocls/WTdUvwCcD_I/AAAAAAAAAbk/N29_QHpwS6cN6MtekHoF7h4A4A5zlUxewCLcB/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="153" data-original-width="329" height="148" src="https://4.bp.blogspot.com/-IA6heAFocls/WTdUvwCcD_I/AAAAAAAAAbk/N29_QHpwS6cN6MtekHoF7h4A4A5zlUxewCLcB/s320/images.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar : Unsur-Unsur Perbuatan Pidana</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber : feelinbali.blogspot.co.id</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin untuk kalangan pendalam hukum pidana hal ini bukanlah hal yang tabu dibenaknya, tetapi alangkah salahnya kita sedikit mengulas mengenai hal ini untuk menambah ilmu kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya mungkin ini terdengar hal yang mudah dan dengan logika silogisme pun hal ini dapat saja diterapkan tetapi hal ini akan menjadi penting untuk pembuktian di persidangan, bahwa yang kita tahu hukum pidana dalam persidangan mencari kebenaran materiil yaitu kebenaran sebenar-benarnya dimana salah satu faktor penting dipersidangan adalah adalah pembuktian bahwa tersangka sudah melakukan "perbuatan pidana" kenapa dikatakan penting karna unsur paling penting bahwa orang itu melakukan tindak pidana adalah niat dan perbuatan pelaksana(perbuatan pidana) tetapi</div>
<div style="text-align: justify;">
yang akan diulas disini adalah terkait perbuatan pidana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita lihat buku II dan III KUHP maka terdapat banyak rumusan-rumusan perbuatan berserta sanksinya yang dimaksud untuk menunjukan perbuatan-perbuatan mana yang dilarang dan pantang dilakukan. Pada umumnya maksud tersebut dapat dicapai dengan menentukan beberapa elemen, unsur atau syarat yang menjadi ciri atau sifat khas dari larangan tadi, sehingga dapat dibedakan dari perbuatan-perbuatan lain yang tidak dilarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya pencurian, unsur-unsur pokoknya ditentukan sebagai: mengambil barang orang lain. Akan tetapi tidak setiap mengambil barang orang lain adalah mencuri maka untuk membedakan bahwa yang dilarang itu bukanlah setiap pengambilan barang orang lain, maka dalam pasal 362 KUHP disamping unsur-unsur tadi, ditambah dengan elemen lain yaitu; dengan maksud untuk dimilikinya secara melawan hukum. Jadi, rumusan pencurian dalam pasal 362 terdiri atas unsur-unsur:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengambil barang orang lain dan</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah dikatakan sebelumnya ini hanya menjadi salah satu faktor karna cara untuk mengupas perbuatan yang dilarang menjadi beberapa elemen atau unsur seperti diatas tidak selalu dapat dilakukan. Ada kalanya itu disebabkan karna pengupasan semacam itu belum mungkin, atau di anggap kurang baik pada saat membuat aturan, sehingga pengertian yang umum dari perbuatan yang dilarang saja yang dicantumkan dalam rumusan delik, sedangkan batas-batasnya pengertian tadi diserahkan pada ilmu pengetahuan dan praktis peradilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah kawan-kawan yang sudah baca jadi sedikit mengertikan bahwa untuk melihat seseorang melakukan perbuatan pidana atau tidak harus membedah dulu unsur-unsur dari pasalnya lalu diterapkan apakah terpenuhi atau tidak, jadi jangan buru buru menilai orang yaang kawan, semoga bermanfaat buat kawan kawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#salamilmiah</div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2330891549567488852.post-19877813445490810152017-06-07T08:11:00.002+07:002017-06-07T08:25:46.845+07:00ORGANISASI TAK MENGGANGGU<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Oleh : Aditya Edo P.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-J40GR7RxchE/WTdSuVA2A0I/AAAAAAAAAbY/3WqwCbUAiQ0CRiULWGCd0oeFwAuOinMKwCLcB/s1600/41888.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-J40GR7RxchE/WTdSuVA2A0I/AAAAAAAAAbY/3WqwCbUAiQ0CRiULWGCd0oeFwAuOinMKwCLcB/s320/41888.jpg" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bicara soal waktu, aku sepakat musuh utama kita adalah waktu. Keterbatasan waktu yang kita miliki itulah yang hingga akhirnya membuat kita dipaksa untuk memilih. Harus menyelesaikan ini dulu atau itu dulu. Harus kuliah dulu atau berorganisasi dulu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Aktifitasku diorganisasi tidak mengganggu apapun, termasuk kuliah. Bicara waktu, konsep waktu mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah manusia. Dalam konsepnya, waktu dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Jadi bicara konsep ini, kita harus memahami lebih mendalam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Aku rasa ini sudah merujuk pada kesepakatanku dengan masalah waktu. Ini berarti tentang bagaimana kita memanfaatkan waktu saat ini untuk masa depan, serta</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">menggunakan waktu lampau untuk dijadikan pelajaran dalam memanfaatkan waktu diwaktu ini. Berbelit ya? Tapi ini serius. Yuk lanjut… Dalam kehidupan, dikenal dengan kebutuhan subjektif dan kebutuhan objektif. Kebutuhan subjektif merujuk kepada keinginan, dan kebutuhan objektif merujuk kepada hal yang seharusnya kita lakukan. Exam: sebenarnya kau tidak akan mati jika kau tidak bermain game. Ya bermain game itu keinginan, bukan kebutuhan yang seharusnya kau perjuangkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mari evaluasi diri, mari bercermin, waktu sedikitmu ketika dilenggang waktu apa yang kau lakukan? Tentu kau sia-siakan untuk hal yang seharusnya tak kau lakukan. Alasan mu memang cukup logis, ketika kau pergunakan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">waktumu untuk beristirahat atau hanya sekedar bermain werewolf card. Tapi itu dia, waktumu sia-sia kembali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kedalam fase kesadaran. Ya, kau sadar akan waktu yang dipersempit oleh diri sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jadi sebenarnya organisasi tidak menggangu.....apapun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mengganggu? Ya, bicara mengganggu adalah bicara siapa dulu yang lebih ada. Exam: mantanmu akan merasa diganggu oleh pacarmu yang sekarang. Karena mantanmu lebih dulu ada dari pacarmu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lalu, mana dulu yang ada? Kuliah? Atau organisasi? Di Indonesia, organisasi (feodalism) terlebih dulu ada dari institusi pendidikan yang dibuat belanda setelah berlakunya politik etis. Jadi kurasa opiniku kini adalah organisasi tidak menggangu. Ini bicara logika berfikir. Secara logis, organisasi bisa memberikan ilmu yang kau dapat dikuliah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rumit, mari kembali dengan waktu. Seperti yang kukatakan tadi diatas, tak seperti yang kau kira, aktifitasku diorganisasi tidak mengganggu apapun, Opinimu terpatahkan oleh empirisku</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saranku padalah mari kita sama sama pelajari waktu dengan lebih mendalam. Mari kita manajemenkan waktu dengan baik. Kita bicara waktu yang akan datang </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">#salamilmiah</span></div>
LKHS FH UNSOEDhttp://www.blogger.com/profile/05967907688181327713noreply@blogger.com0